Cari
Bibit Tanaman
Biji Tanaman
Kontak Kami
HP/WA:
Email: Pengelola@MitraBibit.com
Alamat:
Kec. Kemiri,
Kab. Purworejo, Jateng
Segera pesan biji atau bibit tanaman disini, dan dapatkan harga yang kompetitif dari kami.
Budidaya Tanaman
- Budidaya Buah Alpukat
- Budidaya Buah Durian
- Budidaya Buah Jambu Biji
- Budidaya Buah Jeruk
- Budidaya Buah Kelengkeng
- Budidaya Buah Mangga
- Budidaya Buah Pisang
- Budidaya Buah Rambutan
- Budidaya Buah Sawo
- Budidaya Buah Sirsak
- Budidaya Buah Sukun
- Budidaya Jeruk dekopon
- Budidaya Lada Perdu
- Budidaya Tanaman Akasia
- Budidaya Tanaman Albasia
- Budidaya Tanaman Angsana
- Budidaya Tanaman Cendana
- Budidaya Tanaman Cengkeh
- Budidaya Tanaman Damar
- Budidaya Tanaman Gaharu
- Budidaya Tanaman Gmelina
- Budidaya Tanaman Jabon
- Budidaya Tanaman Jati
- Budidaya Tanaman Kakao / Coklat
- Budidaya Tanaman Kaliandra
- Budidaya Tanaman Karet
- Budidaya Tanaman Kayu Manis
- Budidaya Tanaman Kopi
- Budidaya Tanaman Lada
- Budidaya Tanaman Mahoni
- Budidaya Tanaman Mindi
- Budidaya Tanaman Pala
- Budidaya Tanaman Palem
- Budidaya jambu air
- Budidaya klengkeng
- budidaya buah kelapa
- budidaya jambu bol jamaika
- budidaya jeruk. bibit jeruk bersertifikat
- budidaya tanaman sengon
- budidaya tanaman sonokeling
Sahabat Mitra Bibit
Labels:
Tips dan Artikel
Berapa banyak sampah yang kita buang setiap harinya? Padahal jumlah manusia di bumi ini sampai bermilyar-milyar, maka bisa dibayangkan bahwa sebenarnya bumi tempat tinggal kita ini dipenuhi dengan sampah. Kota besar dan padat seperti Jakarta dapat menghasilkan 8500 ton sampah per harinya. Presentase terbesar dari jumlah sampah tersebut adalah sampah organic yang sebenarnya dapat kita manfaatkan sebagai pupuk.
Pengolahan sampah organik sebagai pupuk ini sebenarnya sangat mudah dilakukan. Hasilnya dapat berupa pupuk kompos, cair, dll. Namun sayangnya kesadaran masyarakat akan manfaat lain dari sampah, baik organik maupun sampah-sampah plastik masih rendah. Jika sampah tersebut dibiarkan begitu saja, bukan hanya mubazir, namun juga berbahaya bagi lingkungan yang berdampak pada menurunnya kualitas kesehatan kita.
Sampah organik yang dibiarkan membusuk akan menjadi sarang bagi virus dan bakteri yang dapat menyebar ke lingkungan kita melalui udara, air, maupun lalat yang hinggap pada makanan kita. Sedangkan sampah non-organik atau sampah plastik dapat mengganggu kesimbangan ekosistem, terutama tanah karena plastik butuh waktu ratusan tahun agar dapat terurai.
Sebenarnya sudah mulai banyak bermunculan kegiatan-kegiatan peduli sampah di lingkungan kita. Salah satu contoh yang bagus adalah kebijakan pada beberapa sekolah yang mewjibkan siswanya untuk memanfaatkan sampah organik yang terdapat di lingkungan sekolah menjadi pupuk organik. Selain itu, siswa juga diharuskan mendur ulang sampah plastik menjadi barang yang lebih bermanfaat seperti kerajinan, souvenir, dll. Kebijakan ini tepat sasaran karena mendidik anak sejak dini untuk peduli terhadap lingkungan serta kesehatan mereka dengan kegiatan peduli sampah. Jadi tidak hanya slogan “Buanglah sampah pada tempatnya” saja.
Selain itu, beberapa kelompok tani di daerah juga mengupayakan kegiatan peduli sampah dengan mengubah sampah organik menjadi pupuk. Hal tersebut tentunya sangat bermanfaat bagi para petani, selain menghemat biaya pembelian pupuk, daur ulang tersebut juga memberi tambahan penghasilan dari penjualan pupuk hasil pemanfaatan sampah organik. Beberapa industri rumahan juga makin banyak bermunculan karena melihat peluang yang dapat dihasilkan dari memanfaatkan sampah, seperti industri kerajinan, kesenian, dll.
Akhir-akhir ini peningkatan kesadaran masyarakat akan manfaat dan bahaya sampah memang semakin meningkat. Agaknya kampanye dari pemerintah serta penyuluhan-penyuluhan kepada masyarakat oleh aktivis lingkunan serta mahasiswa cukup berhasil. Sekarang sampah telah menjadi sumber pendapatan baru bukan hanya oleh pemulung namun juga oleh masyarakat pada umumnya. Jadi, apakah anda masih mau membuang sampah anda begitu saja?
Pengolahan sampah organik sebagai pupuk ini sebenarnya sangat mudah dilakukan. Hasilnya dapat berupa pupuk kompos, cair, dll. Namun sayangnya kesadaran masyarakat akan manfaat lain dari sampah, baik organik maupun sampah-sampah plastik masih rendah. Jika sampah tersebut dibiarkan begitu saja, bukan hanya mubazir, namun juga berbahaya bagi lingkungan yang berdampak pada menurunnya kualitas kesehatan kita.
Sampah organik yang dibiarkan membusuk akan menjadi sarang bagi virus dan bakteri yang dapat menyebar ke lingkungan kita melalui udara, air, maupun lalat yang hinggap pada makanan kita. Sedangkan sampah non-organik atau sampah plastik dapat mengganggu kesimbangan ekosistem, terutama tanah karena plastik butuh waktu ratusan tahun agar dapat terurai.
Sebenarnya sudah mulai banyak bermunculan kegiatan-kegiatan peduli sampah di lingkungan kita. Salah satu contoh yang bagus adalah kebijakan pada beberapa sekolah yang mewjibkan siswanya untuk memanfaatkan sampah organik yang terdapat di lingkungan sekolah menjadi pupuk organik. Selain itu, siswa juga diharuskan mendur ulang sampah plastik menjadi barang yang lebih bermanfaat seperti kerajinan, souvenir, dll. Kebijakan ini tepat sasaran karena mendidik anak sejak dini untuk peduli terhadap lingkungan serta kesehatan mereka dengan kegiatan peduli sampah. Jadi tidak hanya slogan “Buanglah sampah pada tempatnya” saja.
Selain itu, beberapa kelompok tani di daerah juga mengupayakan kegiatan peduli sampah dengan mengubah sampah organik menjadi pupuk. Hal tersebut tentunya sangat bermanfaat bagi para petani, selain menghemat biaya pembelian pupuk, daur ulang tersebut juga memberi tambahan penghasilan dari penjualan pupuk hasil pemanfaatan sampah organik. Beberapa industri rumahan juga makin banyak bermunculan karena melihat peluang yang dapat dihasilkan dari memanfaatkan sampah, seperti industri kerajinan, kesenian, dll.
Akhir-akhir ini peningkatan kesadaran masyarakat akan manfaat dan bahaya sampah memang semakin meningkat. Agaknya kampanye dari pemerintah serta penyuluhan-penyuluhan kepada masyarakat oleh aktivis lingkunan serta mahasiswa cukup berhasil. Sekarang sampah telah menjadi sumber pendapatan baru bukan hanya oleh pemulung namun juga oleh masyarakat pada umumnya. Jadi, apakah anda masih mau membuang sampah anda begitu saja?
Jual Biji dan Bibit Tanaman Berkualitas
Maaf sebelumnya, kami tidak mencantumkan harga Biji dan Bibit tanaman karena harga yang dapat berubah sewaktu-waktu tergantung musim. Harga juga dipengaruhi dari besar kecilnya bibit yang akan Anda pesan. Tentunya pemesanan dalam skala besar akan mendapatkan harga yang lebih kompetitif dari kami. Untuk mengetahui harga tersebut, Anda dapat menghubungi kami atau dapat langsung datang ke alamat kami. Terima kasih...
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
4 comments
benar sekali sampah yang tidak diolah akan menimbulkan dampak yang negatif bagi manusia itu sendiri..
super sekali postingannya sangat bermanfaat..
terima ksih yah..
@Lukman Hakim Terima kasih kunjungannya sob..
Memang sudah saatnya kita harus memulai, terutama dari sampah organik ini utk dimanfaatkan sebagai pupuk, apalagi dg kondisi jaman yg sudah serba mahal, dg penggunaan sampah organik sebagai pupuk organik merupakan peluang terbaik, dan teknolgi yg bisa dikembangkan
Terima kasih Info yg bermanfaat sahabatku
@Penyuluh Perikanan Terima kasih komentarnya sahabat,,, selain itu petani juga dapat menghemat biaya dengan menggunakan pupuk kompos..
Post a Comment