Cari

Kontak Kami

Untuk Pemesanan atau Informasi Tentang Benih & Bibit Tanaman Silakan Hubungi
HP/WA:
0852-2848-4369
PIN BB: 5E7B82B4
Email: Pengelola@MitraBibit.com

Alamat:

Jl. Kemiri-Karangduwur, Ds. Karangduwur,
Kec. Kemiri,
Kab. Purworejo, Jateng

Segera pesan biji atau bibit tanaman disini, dan dapatkan harga yang kompetitif dari kami.

Partner

Sahabat Mitra Bibit

Budidaya Tanaman rambutan Dengan Okulasi yang Lebih Menguntungkan

Perbanyakan budidaya tanaman rambutan pada dasarnya ada beberapa cara seperti perbanyakan secara generatif yaitu dengan biji, dan perbanyakan secara vegetatif atau buatan yaitu dengan teknik okulasi,dan pencangkokan, namun perbanyakan tanaman rambutan dengan cara cangkok jarang dilakukan karena kurang efisien. Perbanyakan dengan okulasi lah yang banyak sering dilakukan oleh para petani. Pada dasarnya teknik okulasi adalah menempel suatu mata tunas dari suatu pohon kepada batang pohon muda yang berbeda. Okulasi bertujuan untuk menyatukan sifat-sifat baik dari kedua tanaman. Keuntungan dari okulasi sendiri adalah : memperoleh sifat unggul, Memperoleh keuntungan dari batang bawah tertentu, seperti perakaran kuat, toleran terhadap lingkungan tertentu, mempunyai tingkat keseragaman penampakan tanaman yang sangat baik saat ditanam di lahan, tingkat pertumbuhan yang relatif seragam pada kondisi lingkungan yang mendukung, dan tanaman dapat berproduksi lebih cepat.


Menarik bukan? Okulasi termasuk cara perbanyakan tanaman yang cukup populer. Pasti sudah banyak yang tahu cara okulasi. Hanya saja okulasi tak bisa sembarangan dilakukan. Harus tahu langkah-langkahnya. Berikut akan dijelaskan bagaimana teknik okulasi yang baik pada tanaman rambutan.
Siapkan alat-alat yang akan digunakan : pisau okulasi yang tajam dan bersih, tali plastik atau tali rafia untuk mengikat mata tunas yang ditempelkan ke batang bawah, kain lap untuk membersihkan pangkal batang bawah, dan gunting pangkas untuk membuang tunas-tunas liar.

Langkah- langkah okulasi :
1. Pilih pohon sebagai batang bawah, yaitu pohon yang berukuran sebesar pensil atau jari telunjuk, kemudian bersihkan pangkal pohon dengan kain lap. Syarat pohon yang dipilih sebagai batang bawah adalah sbb : mempunyai perakaran yang kuat dan tahan terhadap keadaan tanah yang tidak menguntungkan misalnya tanah yang mengandung penyakit akar, mempunyai daya penyesuaian yang kuat terhadap lingkungan tumbuh, mek mempunyai kecepatan pertumbuhan yang seimbang dengan batang atas sehingga dapat hidup bersama, mempunyai batang yang kuat, serta tidak mengurangi produksi dan kualitas buah pada tanaman yang terbentuk.
2. Langkah selanjutnya potong pohon secara melintang atau diiris membentuk huruf U terbalik, kira-kira 20 cm atas tanah.
3. Di bagian sebelah kiri dan kanan irisan, korek kulit ke bawah sepanjang 3 cm dengan menggunakan ujung pisau, kemudian angkat dan kelupas kulit tersebut.
4. Kulit batang bawah yang telah dikelupas kemudian potong menjadi 2/3 bagian, sedangkan 1/3 bagian yang tersisa digunakan untuk menjepit kulit mata yang akan ditempelkan
5. Siapkan cabang atau dahan yang akan digunakan sebagai batang atas. Iris tipis-tipis kulit dahan yang bermata tunas ( entris ) beserta kayunya sepanjang 3 cm. kemudian potong. Syarat cabang atau dahan yang dijadikan sebagai batang atas adalah sbb :
Berasal dari pohon yang kuat, pertumbuhan normal, varietas unggul, bebas hama penyakit, berasal dari batang dengan diameter ± 1 cm, dan berasal dari tanaman rambutan yang di inginkan.
6. Masukan (sisipkan) mata entris kedalam celah sayatan batang bawah, pastikan hingga benar-benar menyatu.
7. Selanjutnya balut bidang tempelan tersebut dengan tali rafia dengan cara dililitkan hingga mirip susunam genting. Usahakan jangan sampai mata entris tertutup oleh pembalut. Biarkan bibit okulasi selama 2-3 minggu.

Pemeliharaan bibit okulasi :
1. Periksa hasil okulasi pada hari ke 14-21 setelah penempelan, dengan cara membuka pembalut dan mengamati mata tempel (entris). Jika mata entri berwarna hijau dan segar, berarti okulasi tersebut berhasil. Namun jika mata tempel berwarna coklat sampai hitam dan kering berarti okulasi yang anda lakukan gagal.
2. Penyiraman dilakukan secara continue yaitu 1-2 kali dalam sehari, terutama jika tidak turun hujan atau pada musim kemarau.
3. Pemupukan dilakukan setiap 3 bulan sekali dengan menggunakan campuran pupuk Urea, TSP, dan KCL dengan perbandingan 2:1:1 dengan dosis yang diberikan sebanyak 3 gr – 5 gr per bibit.
4. Pemotongan ujung batang pokok harus tepat di atas bidang okulasi ( sambungan), dan dilakukan secara bertahap. Pada tahap awal, ujung batang pokok dipotong sebagian, kemudian direbahkan. Pada tahap selanjutnya, yaitu bila mata tempel sudah mengeluarkan tunas atau daun sebanyak 2 – 3 helai, maka seluruh ujung batang pokok dipotong.
5. Selanjutnya bibit okulasi dipelihara selama ± 12 bulan, hingga siap dipindah tanamkan ke lahan atau kebun.

Semoga artikel ini dapat bermanfaat bagi anda yang sedang mengembangkan usahanya menjadi petani dan pengusaha budidaya tanaman buah rambutan.

Jual Biji dan Bibit Tanaman Berkualitas

Maaf sebelumnya, kami tidak mencantumkan harga Biji dan Bibit tanaman karena harga yang dapat berubah sewaktu-waktu tergantung musim. Harga juga dipengaruhi dari besar kecilnya bibit yang akan Anda pesan. Tentunya pemesanan dalam skala besar akan mendapatkan harga yang lebih kompetitif dari kami. Untuk mengetahui harga tersebut, Anda dapat menghubungi kami atau dapat langsung datang ke alamat kami. Terima kasih...

2 comments

January 23, 2014 at 10:22 AM

mau tanya mas; suami saya menanam bibit rambutan, tapi sudah lebih dari satu tahun ini pertumbuhannya sangat lambat, tingginya tetap 1 meter sejak awal tanam. kira-kira kenapa ya mas? trus kalau di pupuk, pupuk yang bagus untuk pertumbuhan rambutan itu apa?? terimakasih sebelumnya

January 27, 2014 at 4:32 PM

Pakai pupuk NPK mbak,, untuk merangsang pertumbuhan..

Post a Comment