Potensi Investasi Akasia Mangium

Siapa yang tidak kenal dengan Pohon/Kayu akasia yang juga dikenal dengan nama latin Acacia Mangium. Pada awalnya, pohon akasia sebagian besar digunakan untuk produksi kertas. Seiring dengan bertambahnya kebutuhan serta gencarnya inovasi-inovasi pada teknik pengolahan kayu, maka pohon akasia semakin berlipat fungsinya, tidak sekadar untuk produksi kertas saja. Dalam sepuluh tahun terakhir, popularitas kayu akasia sebagai bahan baku furniture semakin meningkat sehingga permintaan akan pohon akasia di atas umur lima tahun semakin meningkat. Kayu dari Pohon akasia ini merupakan bahan yang terkenal baik untuk finir serta perabot rumah yang menarik seperti lemari, kusen pintu, dan jendela serta baik untuk bahan bakar.

Pohon akasia bisa mencapai tinggi 30 meter dengan diameter mencapai 30 meter. Bahan baku untuk furniture rata-rata menggunakan kayu yang berdiameter minumum 25 cm supaya mendapatkan rendemen yang baik. Kayu terasnya berwarna coklat muda hingga coklat tua kehijauan. Sementara kayu gubal (sapwood) berwarna krem keputihan, sehingga mudah dibedakan dengan kayu terasnya.

Kayu akasia termasuk dalam golongan kelas awet 3, yang artinya cukup tahan terhadap cuaca dan kondisi normal yang ada, namun agak rentan terhadap serangan jamur dan serangga apabila diletakan pada kondisi luar ruangan yang terlalu basah. Sehingga memerlukan perhatian yang ekstra supaya keawetannya dapat bertahan lama.

Untuk memenuhi kebutuhan bahan baku industri pengolahan kayu maka telah dibangun Hutan. Tanaman Industri (HTI). Kayu mangium yang digunakan sebagai bahan baku berbagai industri pengolahan kayu berasal dari HTI yang secara finansial-ekonomis layak diusahakan. Berdasarkan asumsi-asumsi yang ditetapkan, hasil analisis Effendi (1994) terhadap HTI mangium di beberapa tempat di Lampung, Riau, Jambi dan Kalimantan Barat membuktikan bahwa jenis ini layak diusahakan sebagai sumber bahan baku industri kayu.

Mengingat semakin menjamurnya industri-industri kerajinan kayu seperti furniture menjadikan kayu akasia semakin diburu oleh para pelaku usaha kerajinan kayu. Kayu Akasia juga didaulat sebagai pengganti kayu jati. Selain kualitas kayunya yang tidak kalah dengan kayu jati, kayu akasia mempunyai masa panen yang lebih cepat dari pohon jati yaitu hanya 15 tahun, sedangkan jati sekitar 30-40 tahun.

Jika anda berminat dalam usaha budidaya akasia, kami menyediakan bibit-bibit mauapun biji pohon akasia berbagai jenis untuk partai kecil maupun besar. Produk yang kami tawarkan hanyalah produk-produk yang berkualitas. Silahkan hubungi kami melalui kontak yang tersedia.

Jual Biji dan Bibit Tanaman Berkualitas

Maaf sebelumnya, kami tidak mencantumkan harga Biji dan Bibit tanaman karena harga yang dapat berubah sewaktu-waktu tergantung musim. Harga juga dipengaruhi dari besar kecilnya bibit yang akan Anda pesan. Tentunya pemesanan dalam skala besar akan mendapatkan harga yang lebih kompetitif dari kami. Untuk mengetahui harga tersebut, Anda dapat menghubungi kami atau dapat langsung datang ke alamat kami. Terima kasih...