Cari
Bibit Tanaman
Biji Tanaman
Kontak Kami
HP/WA:
Email: Pengelola@MitraBibit.com
Alamat:
Kec. Kemiri,
Kab. Purworejo, Jateng
Segera pesan biji atau bibit tanaman disini, dan dapatkan harga yang kompetitif dari kami.
Budidaya Tanaman
- Budidaya Buah Alpukat
- Budidaya Buah Durian
- Budidaya Buah Jambu Biji
- Budidaya Buah Jeruk
- budidaya buah kelapa
- Budidaya Buah Kelengkeng
- Budidaya Buah Mangga
- Budidaya Buah Pisang
- Budidaya Buah Rambutan
- Budidaya Buah Sawo
- Budidaya Buah Sirsak
- Budidaya Buah Sukun
- Budidaya jambu air
- budidaya jambu bol jamaika
- Budidaya Jeruk dekopon
- budidaya jeruk. bibit jeruk bersertifikat
- Budidaya klengkeng
- Budidaya Lada Perdu
- Budidaya Tanaman Akasia
- Budidaya Tanaman Albasia
- Budidaya Tanaman Angsana
- Budidaya Tanaman Cendana
- Budidaya Tanaman Cengkeh
- Budidaya Tanaman Damar
- Budidaya Tanaman Gaharu
- Budidaya Tanaman Gmelina
- Budidaya Tanaman Jabon
- Budidaya Tanaman Jati
- Budidaya Tanaman Kakao / Coklat
- Budidaya Tanaman Kaliandra
- Budidaya Tanaman Karet
- Budidaya Tanaman Kayu Manis
- Budidaya Tanaman Kopi
- Budidaya Tanaman Lada
- Budidaya Tanaman Mahoni
- Budidaya Tanaman Mindi
- Budidaya Tanaman Pala
- Budidaya Tanaman Palem
- budidaya tanaman sengon
- budidaya tanaman sonokeling
Sahabat Mitra Bibit
Labels:
Budidaya Tanaman Mindi
Pohon mindi memiliki persebaran alami di India dan Burma, banyak ditanam di daerah tropis dan sub tropis, di Indonesia sendiri tanaman ini banyak ditanam di daerah Sumatera, Jawa, Nusa Tenggara dan Irian Jaya. Tanaman mindi tumbuh pada daerah dataran rendah hingga dataran tinggi, ketinggian 0 – 1200 m di atas permukaan laut, dengan curah hujan rata-rata per tahun 600 – 2000 mm, tanaman ini juga dapat tumbuh di berbagai tipe tanah. Tanaman mindi menghasilkan kayu yang sudah terbukti baik sebagai bahan baku mebel untuk ekspor dan domestik. Sifat kayu mindi yang sesuai untuk mebel adalah kayunya bercorak indah, mudah dikerjakan, termasuk kelas kuat III-II dan dapat mengering tanpa cacat. Untuk pembudidayaannya sendiri tanaman mindi tergolong gampang-gampang susah mengapa? Karena untuk perbanyakan tanaman mindi dari biji sendiri harus mengeluarkan biji mindi dari cangkangnya terlebih dahulu yang tergolong keras. Berikut akan dijelaskan bagaimana cara budidaya mindi dari biji.
Persiapan Pembenihan:
Untuk perbanyakan tanaman mindi dari biji dibutuhkan biji mindi yang bekualitas dan tidak cacat. Dalam pengambilan biji dari cangkangnya dibutuhkan teknik tersendiri, berikut cara dalam pengambilan biji yang baik:
Biji yang sudah terkumpul selanjutnya di ekstrasi terlebih dahulu dengan menghilangkan daging buah dengan cara diiris melintang. Setelah daging buah lepas, kemudian akan didapatkan cangkang mindi. Setelah itu jemur di bawah sinar matahari selama 3 hari. Setelah 3 hari cangkang mindi mulai retak, dari sela retakan tersebut congkel dengan menggunakan pisau congkel. Saat pencokelan lakukan dengan hati-hati karena biji mindi tegolong lembek dan mudah rusak. Bila biji mindi rusak atau cacat terkena pisau maka biji tidak bisa dipakai sebagai benih dalam persemaian karena kalau benih cacat tersebut di tanam akan mengalami kematian pada fase persemaian. Setelah itu sortir biji yang bekualitas baik,dengan cara rendam biji di dalam air. Biji yang berkualitas akan tenggelam dan berwarna hitam. Kemudian keringkan biji dengan cara di angin-anginkan selama 3 hari.
Pembenihan:
Rendam biji dalam air bersuhu 80°C selama 30 menit. Setelah itu tiriskan, Setelah benih terkumpul, siapkan bedeng dan media semai. Bedeng semai di buat dengan ukuran 50 cm x 20 m. Buat media semai yang terdiri dari tanah yang dicampur dengan sekam padi dengan perbandingan 1:1. Sekam padi bertujuan untuk menggemburkan tanah, sehingga dalam pencabutan semai tidak mengalami kesulitan. Setelah itu benih ditabur sampai merata lalu ditutup dengan campuran tanah dan sekam padi. Setelah penaburan dilakukan bedeng semai disemprot dengan menggunakan pestisida kimia untuk melindungi semai dari serangan hama. Setelah itu bedeng semai ditutup dengan plastik sampai 10 hari. Setelah biji mindi berkecambah mencapai tinggi 2-4 cm. Selanjutnya pindahkan ke kantong plastik polybag ukuran 200-300 ml yang berisi tanah lapisan atas (top-soil). Bibit dipelihara di persemaian sampai tingginya mencapai 20-30 cm. Bibit yang siap tanam adalah pada umur 4 bulan sampai 6 bulan.
Langkah penanaman:
• Bersihkan terlebih dahulu lahan yang akan ditanami bibit dari gulma atau rumput liar seperti alang-alang.
• Cangkul tanah sedalam 30 cm, dengan jarak tanam 2 x 2 cm atau 2 x 3 cm. jarak tanam yang rapat ini bertujuan agar pohon tidak mudah roboh bila terkena terpaan angin.
• Sobek plastik polybag secara perlahan, letakkan kedalam lubang yang telah digali tadi. Usahakan akar jangan sampai terlipat saat di tanam. Penanaman bibit sebatas leher akar. Setelah itu tutup galian tadi dengan tanah.
Salah satu kelebihan mindi di lapangan, pohon mindi jarang di serang oleh hama karena daunnya yang berbau khas. Selain itu mindi yang sudah di tebang biasanya akan tumbuh lagi dari bekas tebangan. Sehingga satu pohon mindi penebangan dapat dilakukan sebanyak dua sampai tiga kali.
Pemupukan:
Pemupukan dilakukan dengan pupuk organik maupun kimia. Pupuk yang digunakan seperti urea dan TSP dan pupuk kandang yang berasal dari kotoran sapi dan kotoran ayam. Pemupukan dilakukan pada saat musim hujan hal ini bertujuan agar pupuk dapat meresap ke dalam tanah. Biasanya pemupukan tanaman mindi dilakukan 3 bulan sekali selama 1 tahun. Setelah pohon mindi berumur satu tahun pemupukan tidak perlu dilakukan lagi. Satu pohon mindi cukup dipupuk sebanyak 2 kg kotoran hewan per batang.
Penyiraman:
penyiraman hanya dilakukan pada tanaman semusim sedangkan pada tanaman berkayu tidak dilakukan penyiraman. Penyiraman tanaman semusim dilakukan pada sore hari pada saat musim kemarau.
Penyiangan:
Penyiangan dilakukan untuk membersihkan pohon dari gulma. Kegiatan penyiangan dilakukan setiap empat bulan sekali. Sisa hasil penyiangan kemudian ditimbun dalam tanah yang bertujuan agar sampah terdekomposisi di dalam tanah. Penyiangan dilakukan pada musim kemarau.
Pengendalian hama:
Pohon mindi mudah diserang penggerek pucuk Hypsipyla robusta Moore dan batangnya kadang-kadang diserang kumbang ambrosia Xleborus ferrugineus yang mengakibatkan kualitas kayunya menurun. Pengendalian hama penggerek pucuk dapat dilakukan dengan tindakan silvikultur, antara lain menggunakan bibit tanaman yang tahan serangan hama, dapat pula dengan membuat hutan tanaman campuran. Cara lain untuk memberantasnya dengan menyuntikkan insektisida Nuvacron 20 SCW, Dimecron 50 SCW dan Gusadrin 15 WSC setelah batangnya ditakkik.
Demikian cara budidaya tanaman Mindi yang telah dipaparkan. Untuk langkah pembibitannya sendiri memang perlu keahlian khusus untuk mendapatkan hasil yang berkualitas , khususnya saat penyortiran dan pengadaan biji Mindi. Jika Anda sedang membutuhkan biji atau bibit Mindi yang siap tanam. Kami menyediakannya, untuk pemesanan hubungi kontak kami yang tersedia.
Persiapan Pembenihan:
Untuk perbanyakan tanaman mindi dari biji dibutuhkan biji mindi yang bekualitas dan tidak cacat. Dalam pengambilan biji dari cangkangnya dibutuhkan teknik tersendiri, berikut cara dalam pengambilan biji yang baik:
Biji yang sudah terkumpul selanjutnya di ekstrasi terlebih dahulu dengan menghilangkan daging buah dengan cara diiris melintang. Setelah daging buah lepas, kemudian akan didapatkan cangkang mindi. Setelah itu jemur di bawah sinar matahari selama 3 hari. Setelah 3 hari cangkang mindi mulai retak, dari sela retakan tersebut congkel dengan menggunakan pisau congkel. Saat pencokelan lakukan dengan hati-hati karena biji mindi tegolong lembek dan mudah rusak. Bila biji mindi rusak atau cacat terkena pisau maka biji tidak bisa dipakai sebagai benih dalam persemaian karena kalau benih cacat tersebut di tanam akan mengalami kematian pada fase persemaian. Setelah itu sortir biji yang bekualitas baik,dengan cara rendam biji di dalam air. Biji yang berkualitas akan tenggelam dan berwarna hitam. Kemudian keringkan biji dengan cara di angin-anginkan selama 3 hari.
Pembenihan:
Rendam biji dalam air bersuhu 80°C selama 30 menit. Setelah itu tiriskan, Setelah benih terkumpul, siapkan bedeng dan media semai. Bedeng semai di buat dengan ukuran 50 cm x 20 m. Buat media semai yang terdiri dari tanah yang dicampur dengan sekam padi dengan perbandingan 1:1. Sekam padi bertujuan untuk menggemburkan tanah, sehingga dalam pencabutan semai tidak mengalami kesulitan. Setelah itu benih ditabur sampai merata lalu ditutup dengan campuran tanah dan sekam padi. Setelah penaburan dilakukan bedeng semai disemprot dengan menggunakan pestisida kimia untuk melindungi semai dari serangan hama. Setelah itu bedeng semai ditutup dengan plastik sampai 10 hari. Setelah biji mindi berkecambah mencapai tinggi 2-4 cm. Selanjutnya pindahkan ke kantong plastik polybag ukuran 200-300 ml yang berisi tanah lapisan atas (top-soil). Bibit dipelihara di persemaian sampai tingginya mencapai 20-30 cm. Bibit yang siap tanam adalah pada umur 4 bulan sampai 6 bulan.
Langkah penanaman:
• Bersihkan terlebih dahulu lahan yang akan ditanami bibit dari gulma atau rumput liar seperti alang-alang.
• Cangkul tanah sedalam 30 cm, dengan jarak tanam 2 x 2 cm atau 2 x 3 cm. jarak tanam yang rapat ini bertujuan agar pohon tidak mudah roboh bila terkena terpaan angin.
• Sobek plastik polybag secara perlahan, letakkan kedalam lubang yang telah digali tadi. Usahakan akar jangan sampai terlipat saat di tanam. Penanaman bibit sebatas leher akar. Setelah itu tutup galian tadi dengan tanah.
Salah satu kelebihan mindi di lapangan, pohon mindi jarang di serang oleh hama karena daunnya yang berbau khas. Selain itu mindi yang sudah di tebang biasanya akan tumbuh lagi dari bekas tebangan. Sehingga satu pohon mindi penebangan dapat dilakukan sebanyak dua sampai tiga kali.
Pemupukan:
Pemupukan dilakukan dengan pupuk organik maupun kimia. Pupuk yang digunakan seperti urea dan TSP dan pupuk kandang yang berasal dari kotoran sapi dan kotoran ayam. Pemupukan dilakukan pada saat musim hujan hal ini bertujuan agar pupuk dapat meresap ke dalam tanah. Biasanya pemupukan tanaman mindi dilakukan 3 bulan sekali selama 1 tahun. Setelah pohon mindi berumur satu tahun pemupukan tidak perlu dilakukan lagi. Satu pohon mindi cukup dipupuk sebanyak 2 kg kotoran hewan per batang.
Penyiraman:
penyiraman hanya dilakukan pada tanaman semusim sedangkan pada tanaman berkayu tidak dilakukan penyiraman. Penyiraman tanaman semusim dilakukan pada sore hari pada saat musim kemarau.
Penyiangan:
Penyiangan dilakukan untuk membersihkan pohon dari gulma. Kegiatan penyiangan dilakukan setiap empat bulan sekali. Sisa hasil penyiangan kemudian ditimbun dalam tanah yang bertujuan agar sampah terdekomposisi di dalam tanah. Penyiangan dilakukan pada musim kemarau.
Pengendalian hama:
Pohon mindi mudah diserang penggerek pucuk Hypsipyla robusta Moore dan batangnya kadang-kadang diserang kumbang ambrosia Xleborus ferrugineus yang mengakibatkan kualitas kayunya menurun. Pengendalian hama penggerek pucuk dapat dilakukan dengan tindakan silvikultur, antara lain menggunakan bibit tanaman yang tahan serangan hama, dapat pula dengan membuat hutan tanaman campuran. Cara lain untuk memberantasnya dengan menyuntikkan insektisida Nuvacron 20 SCW, Dimecron 50 SCW dan Gusadrin 15 WSC setelah batangnya ditakkik.
Demikian cara budidaya tanaman Mindi yang telah dipaparkan. Untuk langkah pembibitannya sendiri memang perlu keahlian khusus untuk mendapatkan hasil yang berkualitas , khususnya saat penyortiran dan pengadaan biji Mindi. Jika Anda sedang membutuhkan biji atau bibit Mindi yang siap tanam. Kami menyediakannya, untuk pemesanan hubungi kontak kami yang tersedia.
Jual Biji dan Bibit Tanaman Berkualitas
Maaf sebelumnya, kami tidak mencantumkan harga Biji dan Bibit tanaman karena harga yang dapat berubah sewaktu-waktu tergantung musim. Harga juga dipengaruhi dari besar kecilnya bibit yang akan Anda pesan. Tentunya pemesanan dalam skala besar akan mendapatkan harga yang lebih kompetitif dari kami. Untuk mengetahui harga tersebut, Anda dapat menghubungi kami atau dapat langsung datang ke alamat kami. Terima kasih...
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
2 comments
wah saya malah belum pernah mas lihat tanaman mindi ini. Kalau di lihat dari biji nya, hampir mirip dengan kacang-kacangan ya :)
@Wahyu Eka PrasetiyariniIyambak, tapi gag kayak kacang telor kan.. :D
Post a Comment