Cari
Bibit Tanaman
Biji Tanaman
Kontak Kami
HP/WA:
Email: Pengelola@MitraBibit.com
Alamat:
Kec. Kemiri,
Kab. Purworejo, Jateng
Segera pesan biji atau bibit tanaman disini, dan dapatkan harga yang kompetitif dari kami.
Budidaya Tanaman
- Budidaya Buah Alpukat
- Budidaya Buah Durian
- Budidaya Buah Jambu Biji
- Budidaya Buah Jeruk
- budidaya buah kelapa
- Budidaya Buah Kelengkeng
- Budidaya Buah Mangga
- Budidaya Buah Pisang
- Budidaya Buah Rambutan
- Budidaya Buah Sawo
- Budidaya Buah Sirsak
- Budidaya Buah Sukun
- Budidaya jambu air
- budidaya jambu bol jamaika
- Budidaya Jeruk dekopon
- budidaya jeruk. bibit jeruk bersertifikat
- Budidaya klengkeng
- Budidaya Lada Perdu
- Budidaya Tanaman Akasia
- Budidaya Tanaman Albasia
- Budidaya Tanaman Angsana
- Budidaya Tanaman Cendana
- Budidaya Tanaman Cengkeh
- Budidaya Tanaman Damar
- Budidaya Tanaman Gaharu
- Budidaya Tanaman Gmelina
- Budidaya Tanaman Jabon
- Budidaya Tanaman Jati
- Budidaya Tanaman Kakao / Coklat
- Budidaya Tanaman Kaliandra
- Budidaya Tanaman Karet
- Budidaya Tanaman Kayu Manis
- Budidaya Tanaman Kopi
- Budidaya Tanaman Lada
- Budidaya Tanaman Mahoni
- Budidaya Tanaman Mindi
- Budidaya Tanaman Pala
- Budidaya Tanaman Palem
- budidaya tanaman sengon
- budidaya tanaman sonokeling
Sahabat Mitra Bibit
Labels:
Budidaya Tanaman Gaharu
Di pasar internasional kayu gaharu adalah komoditi kayu termahal dan memiliki permintaan tertinggi di dunia. Permintaan kayu Gaharu di negara - negara Eropa seperti Amerika, Cina dan Arab mendorong harga Kayu gaharu ini berada hingga dikisaran ratusan juta. Kayu Gaharu adalah kayu hasil mekanisme kimia dari tanaman pohon keras Aquillaria sp. terhadap masuknya suatu mikroba kedalam batang. Berkat mikroba yang juga kerap disebut kapang Gaharu, bagian batang yang terinfeksi kemudian akan menghitam sebagai reaksi antibody pohon dengan mengeluarkan zat kimia resin yang harum dan kehitaman. Cairan resin yang mengeluarkan aroma harum dan kehitaman inilah yang kemudian dikenal dengan kayu gaharu. Jadi artinya bahwa kayu gaharu yang selama ini harganya mahal tidak begitu saja terbentuk setelah di tanam. Sehingga perlu adanya perlakuan khusus dan buatan untuk membentuk kayu gaharu. Gaharu sendiri dihasilkan dari tanaman, sebagai respon dari masuknya mikroba yang masuk ke dalam jaringan yang terluka. Luka pada tanaman berkayu dapat disebabkan secara alami karena adanya cabang dahan yang patah atau kulit terkelupas, maupun secara sengaja dengan pengeboran dan penggergajian. Masuknya mikroba ke dalam jaringan tanaman dianggap sebagai benda asing sehingga sel tanaman akan menghasilkan suatu senyawa fitoaleksin yang berfungsi sebagai pertahanan terhadap penyakit atau patogen. Senyawa fitoaleksin tersebut dapat berupa resin berwarna coklat dan beraroma harum, serta menumpuk pada pembuluh xilem dan floem untuk mencegah meluasnya luka ke jaringan lain. Namun, apabila mikroba yang menginfeksi tanaman dapat mengalahkan sistem pertahanan tanaman maka Gaharu tidak terbentuk dan bagian tanaman yang luka dapat membusuk. Pembentukan Gaharu ini biasanya dilakukan dengan mengebor batang tanaman penghasil gaharu dan memasukkan inokulum cendawan ke dalamnya atau cara ini biasa disebut dengan proses inokulasi. Jika Anda belum mengetahui cara menginokulasi Gaharu berikut akan saya jelaskan apa saja yang perlu dilakukan untuk membentuk gaharu :
Bahan dan alat yang dibutuhkan :
• Bor kayu dengan ukuran minimal 10 mm, sesuai dengan diameter batang semakin besar diameternya maka ukuran bor semakin besar, ukuran bor yang biasa digunakan berukuran 13 mm.
• Genset kapasitas 450 watt atau 900 watt dan alat bor listrik.
• Spidol permanent sebagai penanda titik bor.
• Alat ukur meteran untuk mengukur keliling batang dan jarak titik bor satu dengan lainnya.
• Pinset dan suntikan sesuai ukuran bor.
• Alkohol 70 % untuk sterilkan alat dan lubang hasil bor kayu.
• Masker, gunting serta kapas.
• Lilin lunak, plester atau lakban, untuk menutup lubang bor.
• Sarung tangan karet dan Inokulan Gaharu.
Proses pengerjaannya dengan mengikuti prosedur dibawah ini:
• Ukur titik pengeboran awal 1 meter dari permukaan tanah. Beri tanda dengan spidol. Kemudian buat lagi titik pengeboran diatasnya dengan mengeser kearah horizontal sejauh 15 cm dan vertical 15 cm. dengan cara yang sama buatlah titik berikutnya hingga setelah dihubungkan membentuk garis spiral.
• Ukur lingkaran batang untuk mendapatkan diameter batang. Misalkan lingkaran batang 60 cm, hitung diameternya dengan rumus : Keliling Lingkaran = diameter x 3,14. contoh 60 cm = diameter x 3,14 berarti diameter batang = 60 cm : 3,14 = 19,11 cm.
• Buat lubang sedalam 1/3 diameter batang pada titik pengeboran yang sudah ditanda dengan spidol. Contoh : Kedalaman lubang bor = diameter batang x 1/3 = 19,11 x 1/3 = 6,4 cm.
• Bersihkan lubang bor dengan kapas yang sudah dibilas dengan alcohol.
• Masukkan inokulan dengan pinset kedalam suntikan yang ujungnya sudah dipotong, kemudian masukkan inokulan kedalam lubang sampai penuh.
• Tutup lubang yang telah terisi penuh inokulan dengan lilin agar tak ada kontaminan dari mikroba yang lain. Untuk mencegah air merembes permukaan lilin ditutup kembali dengan plester atau lakban.
• Cek keberhasilan penyuntikan setelah 3 bulan, caranya buka plester dan lilin kemudian kupas sedikit kulit batang, jika batang tampak berwarna coklat kehitam hitaman berarti penyuntikan berhasil. Tutup kembali lubang dengan lilin dan plester.
• 7 (tujuh) bulan setelah penyuntikan ambil sample dengan mengebor lubang baru 5 cm diatas lubang sebelumnya, jika serbuk hasil bor sudah hitam atau wangi atau sesuai dengan ciri-ciri yang diinginkan maka pohon sudah dapat dipanen jika belum sesuai tutup kembali lubang dengan lilin. Tanda hasil mulai maksimal jika daun gaharu sudah mengering 50 % hal ini biasanya terjadi pada 1,5 tahun sampai 2 tahun setelah penyuntikan tergantung dari besarnya diameter batang, semakin besar diameter batang maka proses mengeringnya daun semakin lama.
Produksi gubal gaharu akan terbentuk setelah perlakuan berjalan 3 bulan. Hal ini dimulai dengan berubahnya warna kayu sekitar penyuntikan menjadi cokelat dan bertekstur keras kemudian kulit batang menjadi lunak, berbau wangi, tajuk tanaman menguning dan rontok, serta terjadi pembengkakan, pelekukan, atau penebalan pada batang dan cabang tanaman. Pemanenan dapat dilakukan mulai dari 1 tahun setelah penginokulasian dengan cara menebang pohon.
Adapun untuk mendapatkan tanaman yang tahan terhadap hama agar proses pertumbuhan dan pembentukan Gaharu nantinya dapat berjalan secara optimal, perlu adanya bibit yang mempunyai kualitas baik agar menghasilkan tanaman yang bermutu nantinya. Untuk itu kami CV.Mitra Bibit telah menyediakan bibit-bibit tanaman gaharu yang siap tanam dan pastinya dengan kualitas baik, tahan terhadap serangan hama.
Bahan dan alat yang dibutuhkan :
• Bor kayu dengan ukuran minimal 10 mm, sesuai dengan diameter batang semakin besar diameternya maka ukuran bor semakin besar, ukuran bor yang biasa digunakan berukuran 13 mm.
• Genset kapasitas 450 watt atau 900 watt dan alat bor listrik.
• Spidol permanent sebagai penanda titik bor.
• Alat ukur meteran untuk mengukur keliling batang dan jarak titik bor satu dengan lainnya.
• Pinset dan suntikan sesuai ukuran bor.
• Alkohol 70 % untuk sterilkan alat dan lubang hasil bor kayu.
• Masker, gunting serta kapas.
• Lilin lunak, plester atau lakban, untuk menutup lubang bor.
• Sarung tangan karet dan Inokulan Gaharu.
Proses pengerjaannya dengan mengikuti prosedur dibawah ini:
• Ukur titik pengeboran awal 1 meter dari permukaan tanah. Beri tanda dengan spidol. Kemudian buat lagi titik pengeboran diatasnya dengan mengeser kearah horizontal sejauh 15 cm dan vertical 15 cm. dengan cara yang sama buatlah titik berikutnya hingga setelah dihubungkan membentuk garis spiral.
• Ukur lingkaran batang untuk mendapatkan diameter batang. Misalkan lingkaran batang 60 cm, hitung diameternya dengan rumus : Keliling Lingkaran = diameter x 3,14. contoh 60 cm = diameter x 3,14 berarti diameter batang = 60 cm : 3,14 = 19,11 cm.
• Buat lubang sedalam 1/3 diameter batang pada titik pengeboran yang sudah ditanda dengan spidol. Contoh : Kedalaman lubang bor = diameter batang x 1/3 = 19,11 x 1/3 = 6,4 cm.
• Bersihkan lubang bor dengan kapas yang sudah dibilas dengan alcohol.
• Masukkan inokulan dengan pinset kedalam suntikan yang ujungnya sudah dipotong, kemudian masukkan inokulan kedalam lubang sampai penuh.
• Tutup lubang yang telah terisi penuh inokulan dengan lilin agar tak ada kontaminan dari mikroba yang lain. Untuk mencegah air merembes permukaan lilin ditutup kembali dengan plester atau lakban.
• Cek keberhasilan penyuntikan setelah 3 bulan, caranya buka plester dan lilin kemudian kupas sedikit kulit batang, jika batang tampak berwarna coklat kehitam hitaman berarti penyuntikan berhasil. Tutup kembali lubang dengan lilin dan plester.
• 7 (tujuh) bulan setelah penyuntikan ambil sample dengan mengebor lubang baru 5 cm diatas lubang sebelumnya, jika serbuk hasil bor sudah hitam atau wangi atau sesuai dengan ciri-ciri yang diinginkan maka pohon sudah dapat dipanen jika belum sesuai tutup kembali lubang dengan lilin. Tanda hasil mulai maksimal jika daun gaharu sudah mengering 50 % hal ini biasanya terjadi pada 1,5 tahun sampai 2 tahun setelah penyuntikan tergantung dari besarnya diameter batang, semakin besar diameter batang maka proses mengeringnya daun semakin lama.
Produksi gubal gaharu akan terbentuk setelah perlakuan berjalan 3 bulan. Hal ini dimulai dengan berubahnya warna kayu sekitar penyuntikan menjadi cokelat dan bertekstur keras kemudian kulit batang menjadi lunak, berbau wangi, tajuk tanaman menguning dan rontok, serta terjadi pembengkakan, pelekukan, atau penebalan pada batang dan cabang tanaman. Pemanenan dapat dilakukan mulai dari 1 tahun setelah penginokulasian dengan cara menebang pohon.
Adapun untuk mendapatkan tanaman yang tahan terhadap hama agar proses pertumbuhan dan pembentukan Gaharu nantinya dapat berjalan secara optimal, perlu adanya bibit yang mempunyai kualitas baik agar menghasilkan tanaman yang bermutu nantinya. Untuk itu kami CV.Mitra Bibit telah menyediakan bibit-bibit tanaman gaharu yang siap tanam dan pastinya dengan kualitas baik, tahan terhadap serangan hama.
Jual Biji dan Bibit Tanaman Berkualitas
Maaf sebelumnya, kami tidak mencantumkan harga Biji dan Bibit tanaman karena harga yang dapat berubah sewaktu-waktu tergantung musim. Harga juga dipengaruhi dari besar kecilnya bibit yang akan Anda pesan. Tentunya pemesanan dalam skala besar akan mendapatkan harga yang lebih kompetitif dari kami. Untuk mengetahui harga tersebut, Anda dapat menghubungi kami atau dapat langsung datang ke alamat kami. Terima kasih...
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Post a Comment