Cari
Bibit Tanaman
Biji Tanaman
Kontak Kami
HP/WA:
Email: Pengelola@MitraBibit.com
Alamat:
Kec. Kemiri,
Kab. Purworejo, Jateng
Segera pesan biji atau bibit tanaman disini, dan dapatkan harga yang kompetitif dari kami.
Budidaya Tanaman
- Budidaya Buah Alpukat
- Budidaya Buah Durian
- Budidaya Buah Jambu Biji
- Budidaya Buah Jeruk
- budidaya buah kelapa
- Budidaya Buah Kelengkeng
- Budidaya Buah Mangga
- Budidaya Buah Pisang
- Budidaya Buah Rambutan
- Budidaya Buah Sawo
- Budidaya Buah Sirsak
- Budidaya Buah Sukun
- Budidaya jambu air
- budidaya jambu bol jamaika
- Budidaya Jeruk dekopon
- budidaya jeruk. bibit jeruk bersertifikat
- Budidaya klengkeng
- Budidaya Lada Perdu
- Budidaya Tanaman Akasia
- Budidaya Tanaman Albasia
- Budidaya Tanaman Angsana
- Budidaya Tanaman Cendana
- Budidaya Tanaman Cengkeh
- Budidaya Tanaman Damar
- Budidaya Tanaman Gaharu
- Budidaya Tanaman Gmelina
- Budidaya Tanaman Jabon
- Budidaya Tanaman Jati
- Budidaya Tanaman Kakao / Coklat
- Budidaya Tanaman Kaliandra
- Budidaya Tanaman Karet
- Budidaya Tanaman Kayu Manis
- Budidaya Tanaman Kopi
- Budidaya Tanaman Lada
- Budidaya Tanaman Mahoni
- Budidaya Tanaman Mindi
- Budidaya Tanaman Pala
- Budidaya Tanaman Palem
- budidaya tanaman sengon
- budidaya tanaman sonokeling
Sahabat Mitra Bibit
Labels:
Bibit Alpukat,
Tips dan Artikel
Jika menginginkan tanaman Alpukat yang sesuai dengan sifat induknya yang baik, unggul, dan istimewa maka kita dapat memekai metode okulasi, Cara ini kita tempuh bila ingin membuka kebun Alpukat yang agak luas.
Sebelum menanama Alpukat di lahan yang cukup luas, kita harus mengetahui sifat beberapa jenis Alpukat. Ada Alpukat yang dapat berbuah dengan persarian sendiri , tetapi ada juga yang baru bisa berbuah setelah adanya proses persarian silang.
Untuk jenis yang pertama (persarian sendiri), kita dapat menanam Alpukat yang satu macam saja, misalnya Alpukat hijau panjang. Tetapi untuk jenis yang kedua(persarian silang), kita harus menanam minimal satu jenis lagi yang lain agar bisa terjadi persarian silang dan cepat berbuah.
Bahan yang diperlukan untuk melakukan okulasi :
•Prsemaian Alpukat yang berumur antara 8-10 bulan sebagai pohon pokok. Dalam proses okulasi nanti kita letakan dibawah.
•Dahan-dahan Alpukat berumur 1 tahun yang sehat dan tampak jelas mata tunasnya, dalam proses okulasi nanti kita letakan dibawah. Untuk bagian ini pastikan tunas berasal dari jenis Alpukat yang unggul, misalnya produktif berbuah, kualitas buahnya bagus, tahan terhadap hama dan penyakit, dan sebagainya
Pastikan dua bibit yang akan kita okulasikan berasal dari induk Alpukat yang baik, unggul dan istimewa sehingga gabungan sifat dari keduanya bisa menghasilkan pohon “baru” yang semakin baik,semakain unggul dan semakin istimewa.
Untuk memperoleh bahan pokok batang bawah, kita memerlukan Alpukat yang disemaikan lewat biji. Keunggulan pohon yang disemaikan lewat biji, Antara lain :
•Perakaranya lebih kuat
•Umurnya lebih panjang
Biji Alpukat cocok disemaikan pada tanah yang gembur dan cukup banyak pupuk kandangnya. Selain itu juga memerlukan tempat yang teduh dan lancer pembuangan airnya.
Twmpat persemaian bisa berbentuk petakan selebar 1 meter atau lebuh dan tingginya antara 10-15 cm. Persemaian dilakukan dalam dua tahap.
Langkah-langkah yang perlu dilakukan dalam persemaian tahap pertama :
•Menyemaikan biji hingga berumur 2-3 bulan.
•Jarak antara persemaian antara 15 cm.
•Bagian biji yang runcing dihadapakan ke atas.
•Menanam biji kira-kira 5 cm dibawah permukaan tanah dan menutupnyandengan tanah yang baik untuk menghindarkan pengeringan pucuk biji.
•Membuat atap peneduh untuk tiap bedengan/petakan.
Langkah-langkah yang perlu dilakukan dalam persemaian tahap dua :
•Memindahkan bibit yang telah berumur 2-3 bulan
•Menyiapkan bedengan yang baru untuk memindahkan bibit yang telah berumur 2-3 bulan.
•Menanam bibit di bedengan baru dengan jarak kira-kira antara 40×40 cm.
•Memperpendek akar pancer hingga 20-25 cm untuk memudahkan penanaman bibit persemaian.
•Memelihara tanaman peneduh di dekat persemaian tahap kedua.
Perhatian : Tanaman Alpukat yang dipindahkan tanpa peneduh beberapa minggu akan menguning dan terhambat pertumbuhanya.
Bibit persemaian siap diokulasikan setelah berumur 8-12 bulan pada saat kulit batang semai mudah dilepaskan dari kayunya.
Langkah-langkah melakukan okulasi :
* Sayat kulit pohon pokok 10 cm diatas tanah. Lebar sayatan kira-kira 8 mm.
* Lepaskan kulit dari kayunya, lalu ratik kebawah sehingga membentuk lidah.
* Potong kulit tinggal kira-kira 4 cm
* Sayat buah mata tunas dengan sedikit kayunya dari cabang mata.
* Lepaskan kayunya perlahan-lahan tanpa merusak mata.
* Masukan kulit bermata diantara kayu dengan kulit lidah dan tutupkan kembali. Usahakan jangan sampai mata tertutup.
* Balut dengan pita plastic erat-erat
Setelah 10-25 hari kemudian, tali plastic yang mengikat tempelan boleh dibuka. Jika 3-5 hari kemudian mata tunas masih tetap hijau dan segar maka proses okelasi berjlan baik dan sukses, tetapi jika mata tunasnya berwarna coklat, hitam atau lalau mongering berarti proses okulasi gagal dan harus dilakukan lagi dari awal.
Jika proses okulasinya berhasil, maka keratlah batang pokok melintang sedalam setengah dengan gunting pangkas rata-rata 5-7½ cm diatas okulasi. Kemudian lengkungkan pohon pokok. Dengan cara ini, pertumbuhan batang tunas menjadi batang pokok baru bisa dipercepat.
Biarkan batang pokok yang keluar dari mata tumbuh hingga 1 meter. Karena pertumbuhanya yang cukup cepat mak perlu ditegakan dengan ajir. Kemudian, potong bagian pohon pokok yang di lengkungkan menyerong diatas tempat okulasi. Ratakan lukanya dan tutup dengan paraffin yang telah dicairkan.
Untuk mencegah berjangkitnya hama dan penyakit pada tanaman okulasi, Perlu dilakukan pemeriksaan yang teliti. Jika perlu semprot dengan dengan obat-obatan. Menjelang musim kemarau untuk mengurangi penguapan dan mencegah kekeringan tanah maka petakan sebaiknya di gemburkan dan ditutup dengan jerami atau dedaunan.
Untuk memperkuat pertumbuhan tanaman Alpukat yang diokulasi, cabang-cabang pohon peneduh sebaiknya diperjarang dengan cara dipangkas sebagian.
Cara-cara membentuk bibit pohon Alpukat yang sedang di okulasi :
* Potong batang okulasi hingga tinggal 70 cm
* Saat mau memotong tunggu dulu hingga pucuk sedang berhenti pertumbuhanya
* Pelihara 3 cabang untuk pembentukan “frame dasar”
Sampai proses ini, okulasi sudah selesai, jika saatnya tiba, bibit yang okulasi bisa dibongkar dan dipindahkan ke areal penanaman. Okulasi bisa dipindahkan ke areal penanaman setelah berumur 8-12 bulan. Pemindahan sebaiknya dilakukan saat musim penghujan.
Pemindahan okulasi dilakukan dengan cara dicabut secara hati-hati. Usahakan akar cabang maupun akar pancernya tidak rusak. Kurangi panjang akar cabang dan potong akar pancer hingga bersisa 20-30 cm. Setelah dibongkar harus dijaga sedemikian rupa agar akarnya tidak kering karena kepanasan.
Langkah selanjutnya, potong ranting yang muda hingga tinggal frame dasarnya. Untuk mengurangi penguapan, separuh bagian daunya sebaiknya dipotong. Okulasi yang siap ditanama ini, biasanya tinggi tanaman antara 1-2,25 meter.
Untuk mengangkut okulasi ke areal penanaman yang agak jauh perlu dilakukan pembungkusan yang rapi dengan pelepah pisang atau lembaran plastic. Sebelum dibungkus, akar ditutup dengan sabut kelapa yang dibasahi untuk menjaga supaya akar jangan mongering.
PEMUPUKAN
Sebagai tanaman yang berumur panjang, Alpukat relative tidak memerlukan zat lemas yang tinggi dibandingkan dengan zat fosfat. Tanaman Alpukat bisa dirabuk dengan pupuk organis, seperti sisa-sisa tanaman maupun dedaunan yang telah membusuk.
Untuk keperluan pemupukan galilah lubang melingkar dibawah mahkota pohon sedalam 30 cm dan lebarnya seukuran cangkul atau lebih sesuai dengan banyaknya pupuk. Masukan pupuk seckupnya. Tutup kembali lubangnya dengan tanah galian. Siram dengan air hingga lembab. Tanaman Alpukat berusia 3-5 tahun bisa diberi 3-5 kaleng pupuk kandang.
Proses pemupukan juga bisa dilakukan memakai pupuk buatan.
Menu pupuk buatan untuk tanaman Alpukat berumur 5 tahun adalah sebagai berikut :
* Pupuk ZA sebanyak 56-280 kg/hektar
* Pupuk DS sebanyak 60-280 kg/ hektar
* Pupuk ZK sebanyak 22-112 kg/hektar
Adapun menu pupuk untuk tanaman Alpukat berumur lebih dari 5 tahun adalah sebagai berikut:
* Pupuk ZA sebanyak 450-900 kg/hektar
* Pupuk DS sebanyak 200-400 kg/hektar
* Pupuk ZK sebanyak 225-335 kg/hektar
Banyaknya dosis pupuk perpohon tinggal dibagi secara rata dan adil saja.
Dari data diatas tampak bahwa pemupukan harus disesuaikan dengan tanah dan umur tanaman.
Ketiga macam pupuk buatan diatas bisa dicampur saat pemupukan. Pupuk ZA dan ZK yang mudah larut dapat diberikan 2 kali, yaitu menjelang musim hujan dan menjelang musim kemarau. Pupuk sebaiknya ditempatkan sedekat mungkin dengan akar Alpukat. Akan lebih baik jika pupuk buatan disatukan dengan pupuk kandang.
Bila tidak ada pupuk kandang usahakan menutup tanah dibawah mahkota pohon dengan dedaunan atau sampah sebanyak mungkin setelah penempatan pupuk buatan selesai.
Lebah sangat senang mengunjungi bunga Alpukat untuk ,engambil nectar/ madu dan sari bunga. Oleh karena itu, wilayah yang kaya dengan tanaman Alpukat biasanya kaya pula dengan penghasilan madu.
Lebah penghasil madu dapat meningkatkan intensitas penyerbukan bunga Alpukat, yang berarti juga meningkatkan produksi buah Alpukat.
Proyek budidaya tanaman Alpukat bisa seiring dan sejalan dengan dengan proyek peternakan lebah. Alpukat dan lebah bersimbiose mutualisme, saling member dan saling menguntungkan. Selain itu Alpukat dan lebah sama-sama punya nilai ekonomis dan nilai kesehatan yang lumayan tinggi bagi manusia.
Sebelum menanama Alpukat di lahan yang cukup luas, kita harus mengetahui sifat beberapa jenis Alpukat. Ada Alpukat yang dapat berbuah dengan persarian sendiri , tetapi ada juga yang baru bisa berbuah setelah adanya proses persarian silang.
Untuk jenis yang pertama (persarian sendiri), kita dapat menanam Alpukat yang satu macam saja, misalnya Alpukat hijau panjang. Tetapi untuk jenis yang kedua(persarian silang), kita harus menanam minimal satu jenis lagi yang lain agar bisa terjadi persarian silang dan cepat berbuah.
Bahan yang diperlukan untuk melakukan okulasi :
•Prsemaian Alpukat yang berumur antara 8-10 bulan sebagai pohon pokok. Dalam proses okulasi nanti kita letakan dibawah.
•Dahan-dahan Alpukat berumur 1 tahun yang sehat dan tampak jelas mata tunasnya, dalam proses okulasi nanti kita letakan dibawah. Untuk bagian ini pastikan tunas berasal dari jenis Alpukat yang unggul, misalnya produktif berbuah, kualitas buahnya bagus, tahan terhadap hama dan penyakit, dan sebagainya
Pastikan dua bibit yang akan kita okulasikan berasal dari induk Alpukat yang baik, unggul dan istimewa sehingga gabungan sifat dari keduanya bisa menghasilkan pohon “baru” yang semakin baik,semakain unggul dan semakin istimewa.
Untuk memperoleh bahan pokok batang bawah, kita memerlukan Alpukat yang disemaikan lewat biji. Keunggulan pohon yang disemaikan lewat biji, Antara lain :
•Perakaranya lebih kuat
•Umurnya lebih panjang
Biji Alpukat cocok disemaikan pada tanah yang gembur dan cukup banyak pupuk kandangnya. Selain itu juga memerlukan tempat yang teduh dan lancer pembuangan airnya.
Twmpat persemaian bisa berbentuk petakan selebar 1 meter atau lebuh dan tingginya antara 10-15 cm. Persemaian dilakukan dalam dua tahap.
Langkah-langkah yang perlu dilakukan dalam persemaian tahap pertama :
•Menyemaikan biji hingga berumur 2-3 bulan.
•Jarak antara persemaian antara 15 cm.
•Bagian biji yang runcing dihadapakan ke atas.
•Menanam biji kira-kira 5 cm dibawah permukaan tanah dan menutupnyandengan tanah yang baik untuk menghindarkan pengeringan pucuk biji.
•Membuat atap peneduh untuk tiap bedengan/petakan.
Langkah-langkah yang perlu dilakukan dalam persemaian tahap dua :
•Memindahkan bibit yang telah berumur 2-3 bulan
•Menyiapkan bedengan yang baru untuk memindahkan bibit yang telah berumur 2-3 bulan.
•Menanam bibit di bedengan baru dengan jarak kira-kira antara 40×40 cm.
•Memperpendek akar pancer hingga 20-25 cm untuk memudahkan penanaman bibit persemaian.
•Memelihara tanaman peneduh di dekat persemaian tahap kedua.
Perhatian : Tanaman Alpukat yang dipindahkan tanpa peneduh beberapa minggu akan menguning dan terhambat pertumbuhanya.
Bibit persemaian siap diokulasikan setelah berumur 8-12 bulan pada saat kulit batang semai mudah dilepaskan dari kayunya.
Langkah-langkah melakukan okulasi :
* Sayat kulit pohon pokok 10 cm diatas tanah. Lebar sayatan kira-kira 8 mm.
* Lepaskan kulit dari kayunya, lalu ratik kebawah sehingga membentuk lidah.
* Potong kulit tinggal kira-kira 4 cm
* Sayat buah mata tunas dengan sedikit kayunya dari cabang mata.
* Lepaskan kayunya perlahan-lahan tanpa merusak mata.
* Masukan kulit bermata diantara kayu dengan kulit lidah dan tutupkan kembali. Usahakan jangan sampai mata tertutup.
* Balut dengan pita plastic erat-erat
Setelah 10-25 hari kemudian, tali plastic yang mengikat tempelan boleh dibuka. Jika 3-5 hari kemudian mata tunas masih tetap hijau dan segar maka proses okelasi berjlan baik dan sukses, tetapi jika mata tunasnya berwarna coklat, hitam atau lalau mongering berarti proses okulasi gagal dan harus dilakukan lagi dari awal.
Jika proses okulasinya berhasil, maka keratlah batang pokok melintang sedalam setengah dengan gunting pangkas rata-rata 5-7½ cm diatas okulasi. Kemudian lengkungkan pohon pokok. Dengan cara ini, pertumbuhan batang tunas menjadi batang pokok baru bisa dipercepat.
Biarkan batang pokok yang keluar dari mata tumbuh hingga 1 meter. Karena pertumbuhanya yang cukup cepat mak perlu ditegakan dengan ajir. Kemudian, potong bagian pohon pokok yang di lengkungkan menyerong diatas tempat okulasi. Ratakan lukanya dan tutup dengan paraffin yang telah dicairkan.
Untuk mencegah berjangkitnya hama dan penyakit pada tanaman okulasi, Perlu dilakukan pemeriksaan yang teliti. Jika perlu semprot dengan dengan obat-obatan. Menjelang musim kemarau untuk mengurangi penguapan dan mencegah kekeringan tanah maka petakan sebaiknya di gemburkan dan ditutup dengan jerami atau dedaunan.
Untuk memperkuat pertumbuhan tanaman Alpukat yang diokulasi, cabang-cabang pohon peneduh sebaiknya diperjarang dengan cara dipangkas sebagian.
Cara-cara membentuk bibit pohon Alpukat yang sedang di okulasi :
* Potong batang okulasi hingga tinggal 70 cm
* Saat mau memotong tunggu dulu hingga pucuk sedang berhenti pertumbuhanya
* Pelihara 3 cabang untuk pembentukan “frame dasar”
Sampai proses ini, okulasi sudah selesai, jika saatnya tiba, bibit yang okulasi bisa dibongkar dan dipindahkan ke areal penanaman. Okulasi bisa dipindahkan ke areal penanaman setelah berumur 8-12 bulan. Pemindahan sebaiknya dilakukan saat musim penghujan.
Pemindahan okulasi dilakukan dengan cara dicabut secara hati-hati. Usahakan akar cabang maupun akar pancernya tidak rusak. Kurangi panjang akar cabang dan potong akar pancer hingga bersisa 20-30 cm. Setelah dibongkar harus dijaga sedemikian rupa agar akarnya tidak kering karena kepanasan.
Langkah selanjutnya, potong ranting yang muda hingga tinggal frame dasarnya. Untuk mengurangi penguapan, separuh bagian daunya sebaiknya dipotong. Okulasi yang siap ditanama ini, biasanya tinggi tanaman antara 1-2,25 meter.
Untuk mengangkut okulasi ke areal penanaman yang agak jauh perlu dilakukan pembungkusan yang rapi dengan pelepah pisang atau lembaran plastic. Sebelum dibungkus, akar ditutup dengan sabut kelapa yang dibasahi untuk menjaga supaya akar jangan mongering.
PEMUPUKAN
Sebagai tanaman yang berumur panjang, Alpukat relative tidak memerlukan zat lemas yang tinggi dibandingkan dengan zat fosfat. Tanaman Alpukat bisa dirabuk dengan pupuk organis, seperti sisa-sisa tanaman maupun dedaunan yang telah membusuk.
Untuk keperluan pemupukan galilah lubang melingkar dibawah mahkota pohon sedalam 30 cm dan lebarnya seukuran cangkul atau lebih sesuai dengan banyaknya pupuk. Masukan pupuk seckupnya. Tutup kembali lubangnya dengan tanah galian. Siram dengan air hingga lembab. Tanaman Alpukat berusia 3-5 tahun bisa diberi 3-5 kaleng pupuk kandang.
Proses pemupukan juga bisa dilakukan memakai pupuk buatan.
Menu pupuk buatan untuk tanaman Alpukat berumur 5 tahun adalah sebagai berikut :
* Pupuk ZA sebanyak 56-280 kg/hektar
* Pupuk DS sebanyak 60-280 kg/ hektar
* Pupuk ZK sebanyak 22-112 kg/hektar
Adapun menu pupuk untuk tanaman Alpukat berumur lebih dari 5 tahun adalah sebagai berikut:
* Pupuk ZA sebanyak 450-900 kg/hektar
* Pupuk DS sebanyak 200-400 kg/hektar
* Pupuk ZK sebanyak 225-335 kg/hektar
Banyaknya dosis pupuk perpohon tinggal dibagi secara rata dan adil saja.
Dari data diatas tampak bahwa pemupukan harus disesuaikan dengan tanah dan umur tanaman.
Ketiga macam pupuk buatan diatas bisa dicampur saat pemupukan. Pupuk ZA dan ZK yang mudah larut dapat diberikan 2 kali, yaitu menjelang musim hujan dan menjelang musim kemarau. Pupuk sebaiknya ditempatkan sedekat mungkin dengan akar Alpukat. Akan lebih baik jika pupuk buatan disatukan dengan pupuk kandang.
Bila tidak ada pupuk kandang usahakan menutup tanah dibawah mahkota pohon dengan dedaunan atau sampah sebanyak mungkin setelah penempatan pupuk buatan selesai.
Lebah sangat senang mengunjungi bunga Alpukat untuk ,engambil nectar/ madu dan sari bunga. Oleh karena itu, wilayah yang kaya dengan tanaman Alpukat biasanya kaya pula dengan penghasilan madu.
Lebah penghasil madu dapat meningkatkan intensitas penyerbukan bunga Alpukat, yang berarti juga meningkatkan produksi buah Alpukat.
Proyek budidaya tanaman Alpukat bisa seiring dan sejalan dengan dengan proyek peternakan lebah. Alpukat dan lebah bersimbiose mutualisme, saling member dan saling menguntungkan. Selain itu Alpukat dan lebah sama-sama punya nilai ekonomis dan nilai kesehatan yang lumayan tinggi bagi manusia.
Jual Biji dan Bibit Tanaman Berkualitas
Maaf sebelumnya, kami tidak mencantumkan harga Biji dan Bibit tanaman karena harga yang dapat berubah sewaktu-waktu tergantung musim. Harga juga dipengaruhi dari besar kecilnya bibit yang akan Anda pesan. Tentunya pemesanan dalam skala besar akan mendapatkan harga yang lebih kompetitif dari kami. Untuk mengetahui harga tersebut, Anda dapat menghubungi kami atau dapat langsung datang ke alamat kami. Terima kasih...
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Post a Comment