Cari

Kontak Kami

Untuk Pemesanan atau Informasi Tentang Benih & Bibit Tanaman Silakan Hubungi
HP/WA:
0852-2848-4369
PIN BB: 5E7B82B4
Email: Pengelola@MitraBibit.com

Alamat:

Jl. Kemiri-Karangduwur, Ds. Karangduwur,
Kec. Kemiri,
Kab. Purworejo, Jateng

Segera pesan biji atau bibit tanaman disini, dan dapatkan harga yang kompetitif dari kami.

Partner

Sahabat Mitra Bibit

Penanaman Alpukat Lewat Okulasi

Jika menginginkan tanaman Alpukat yang sesuai dengan sifat induknya yang baik, unggul, dan istimewa maka kita dapat memekai metode okulasi, Cara ini kita tempuh bila ingin membuka kebun Alpukat yang agak luas.

Sebelum menanama Alpukat di lahan yang cukup luas, kita harus mengetahui sifat beberapa jenis Alpukat. Ada Alpukat yang dapat berbuah dengan persarian sendiri , tetapi ada juga yang baru bisa berbuah setelah adanya proses persarian silang.

Untuk jenis yang pertama (persarian sendiri), kita dapat menanam Alpukat yang satu macam saja, misalnya Alpukat hijau panjang. Tetapi untuk jenis yang kedua(persarian silang), kita harus menanam minimal satu jenis lagi yang lain agar bisa terjadi persarian silang dan cepat berbuah.

Bahan yang diperlukan untuk melakukan okulasi :
•Prsemaian Alpukat yang berumur antara 8-10 bulan sebagai pohon pokok. Dalam proses okulasi nanti kita letakan dibawah.
•Dahan-dahan Alpukat berumur 1 tahun yang sehat dan tampak jelas mata tunasnya, dalam proses okulasi nanti kita letakan dibawah. Untuk bagian ini pastikan tunas berasal dari jenis Alpukat yang unggul, misalnya produktif berbuah, kualitas buahnya bagus, tahan terhadap hama dan penyakit, dan sebagainya

Pastikan dua bibit yang akan kita okulasikan berasal dari induk Alpukat yang baik, unggul dan istimewa sehingga gabungan sifat dari keduanya bisa menghasilkan pohon “baru” yang semakin baik,semakain unggul dan semakin istimewa.

Untuk memperoleh bahan pokok batang bawah, kita memerlukan Alpukat yang disemaikan lewat biji. Keunggulan pohon yang disemaikan lewat biji, Antara lain :
•Perakaranya lebih kuat
•Umurnya lebih panjang

Biji Alpukat cocok disemaikan pada tanah yang gembur dan cukup banyak pupuk kandangnya. Selain itu juga memerlukan tempat yang teduh dan lancer pembuangan airnya.
Twmpat persemaian bisa berbentuk petakan selebar 1 meter atau lebuh dan tingginya antara 10-15 cm. Persemaian dilakukan dalam dua tahap.

Langkah-langkah yang perlu dilakukan dalam persemaian tahap pertama :
•Menyemaikan biji hingga berumur 2-3 bulan.
•Jarak antara persemaian antara 15 cm.
•Bagian biji yang runcing dihadapakan ke atas.
•Menanam biji kira-kira 5 cm dibawah permukaan tanah dan menutupnyandengan tanah yang baik untuk menghindarkan pengeringan pucuk biji.
•Membuat atap peneduh untuk tiap bedengan/petakan.

Langkah-langkah yang perlu dilakukan dalam persemaian tahap dua :
•Memindahkan bibit yang telah berumur 2-3 bulan
•Menyiapkan bedengan yang baru untuk memindahkan bibit yang telah berumur 2-3 bulan.
•Menanam bibit di bedengan baru dengan jarak kira-kira antara 40×40 cm.
•Memperpendek akar pancer hingga 20-25 cm untuk memudahkan penanaman bibit persemaian.
•Memelihara tanaman peneduh di dekat persemaian tahap kedua.

Perhatian : Tanaman Alpukat yang dipindahkan tanpa peneduh beberapa minggu akan menguning dan terhambat pertumbuhanya.
Bibit persemaian siap diokulasikan setelah berumur 8-12 bulan pada saat kulit batang semai mudah dilepaskan dari kayunya.

Langkah-langkah melakukan okulasi :
* Sayat kulit pohon pokok 10 cm diatas tanah. Lebar sayatan kira-kira 8 mm.
* Lepaskan kulit dari kayunya, lalu ratik kebawah sehingga membentuk lidah.
* Potong kulit tinggal kira-kira 4 cm
* Sayat buah mata tunas dengan sedikit kayunya dari cabang mata.
* Lepaskan kayunya perlahan-lahan tanpa merusak mata.
* Masukan kulit bermata diantara kayu dengan kulit lidah dan tutupkan kembali. Usahakan jangan sampai mata tertutup.
* Balut dengan pita plastic erat-erat

Setelah 10-25 hari kemudian, tali plastic yang mengikat tempelan boleh dibuka. Jika 3-5 hari kemudian mata tunas masih tetap hijau dan segar maka proses okelasi berjlan baik dan sukses, tetapi jika mata tunasnya berwarna coklat, hitam atau lalau mongering berarti proses okulasi gagal dan harus dilakukan lagi dari awal.
Jika proses okulasinya berhasil, maka keratlah batang pokok melintang sedalam setengah dengan gunting pangkas rata-rata 5-7½ cm diatas okulasi. Kemudian lengkungkan pohon pokok. Dengan cara ini, pertumbuhan batang tunas menjadi batang pokok baru bisa dipercepat.
Biarkan batang pokok yang keluar dari mata tumbuh hingga 1 meter. Karena pertumbuhanya yang cukup cepat mak perlu ditegakan dengan ajir. Kemudian, potong bagian pohon pokok yang di lengkungkan menyerong diatas tempat okulasi. Ratakan lukanya dan tutup dengan paraffin yang telah dicairkan.
Untuk mencegah berjangkitnya hama dan penyakit pada tanaman okulasi, Perlu dilakukan pemeriksaan yang teliti. Jika perlu semprot dengan dengan obat-obatan. Menjelang musim kemarau untuk mengurangi penguapan dan mencegah kekeringan tanah maka petakan sebaiknya di gemburkan dan ditutup dengan jerami atau dedaunan.
Untuk memperkuat pertumbuhan tanaman Alpukat yang diokulasi, cabang-cabang pohon peneduh sebaiknya diperjarang dengan cara dipangkas sebagian.

Cara-cara membentuk bibit pohon Alpukat yang sedang di okulasi :
* Potong batang okulasi hingga tinggal 70 cm
* Saat mau memotong tunggu dulu hingga pucuk sedang berhenti pertumbuhanya
* Pelihara 3 cabang untuk pembentukan “frame dasar”

Sampai proses ini, okulasi sudah selesai, jika saatnya tiba, bibit yang okulasi bisa dibongkar dan dipindahkan ke areal penanaman. Okulasi bisa dipindahkan ke areal penanaman setelah berumur 8-12 bulan. Pemindahan sebaiknya dilakukan saat musim penghujan.
Pemindahan okulasi dilakukan dengan cara dicabut secara hati-hati. Usahakan akar cabang maupun akar pancernya tidak rusak. Kurangi panjang akar cabang dan potong akar pancer hingga bersisa 20-30 cm. Setelah dibongkar harus dijaga sedemikian rupa agar akarnya tidak kering karena kepanasan.
Langkah selanjutnya, potong ranting yang muda hingga tinggal frame dasarnya. Untuk mengurangi penguapan, separuh bagian daunya sebaiknya dipotong. Okulasi yang siap ditanama ini, biasanya tinggi tanaman antara 1-2,25 meter.
Untuk mengangkut okulasi ke areal penanaman yang agak jauh perlu dilakukan pembungkusan yang rapi dengan pelepah pisang atau lembaran plastic. Sebelum dibungkus, akar ditutup dengan sabut kelapa yang dibasahi untuk menjaga supaya akar jangan mongering.

PEMUPUKAN
Sebagai tanaman yang berumur panjang, Alpukat relative tidak memerlukan zat lemas yang tinggi dibandingkan dengan zat fosfat. Tanaman Alpukat bisa dirabuk dengan pupuk organis, seperti sisa-sisa tanaman maupun dedaunan yang telah membusuk.

Untuk keperluan pemupukan galilah lubang melingkar dibawah mahkota pohon sedalam 30 cm dan lebarnya seukuran cangkul atau lebih sesuai dengan banyaknya pupuk. Masukan pupuk seckupnya. Tutup kembali lubangnya dengan tanah galian. Siram dengan air hingga lembab. Tanaman Alpukat berusia 3-5 tahun bisa diberi 3-5 kaleng pupuk kandang.

Proses pemupukan juga bisa dilakukan memakai pupuk buatan.
Menu pupuk buatan untuk tanaman Alpukat berumur 5 tahun adalah sebagai berikut :
* Pupuk ZA sebanyak 56-280 kg/hektar
* Pupuk DS sebanyak 60-280 kg/ hektar
* Pupuk ZK sebanyak 22-112 kg/hektar

Adapun menu pupuk untuk tanaman Alpukat berumur lebih dari 5 tahun adalah sebagai berikut:
* Pupuk ZA sebanyak 450-900 kg/hektar
* Pupuk DS sebanyak 200-400 kg/hektar
* Pupuk ZK sebanyak 225-335 kg/hektar

Banyaknya dosis pupuk perpohon tinggal dibagi secara rata dan adil saja.
Dari data diatas tampak bahwa pemupukan harus disesuaikan dengan tanah dan umur tanaman.
Ketiga macam pupuk buatan diatas bisa dicampur saat pemupukan. Pupuk ZA dan ZK yang mudah larut dapat diberikan 2 kali, yaitu menjelang musim hujan dan menjelang musim kemarau. Pupuk sebaiknya ditempatkan sedekat mungkin dengan akar Alpukat. Akan lebih baik jika pupuk buatan disatukan dengan pupuk kandang.
Bila tidak ada pupuk kandang usahakan menutup tanah dibawah mahkota pohon dengan dedaunan atau sampah sebanyak mungkin setelah penempatan pupuk buatan selesai.
Lebah sangat senang mengunjungi bunga Alpukat untuk ,engambil nectar/ madu dan sari bunga. Oleh karena itu, wilayah yang kaya dengan tanaman Alpukat biasanya kaya pula dengan penghasilan madu.
Lebah penghasil madu dapat meningkatkan intensitas penyerbukan bunga Alpukat, yang berarti juga meningkatkan produksi buah Alpukat.
Proyek budidaya tanaman Alpukat bisa seiring dan sejalan dengan dengan proyek peternakan lebah. Alpukat dan lebah bersimbiose mutualisme, saling member dan saling menguntungkan. Selain itu Alpukat dan lebah sama-sama punya nilai ekonomis dan nilai kesehatan yang lumayan tinggi bagi manusia.

MENGUKUR pH TANAH

 
Kondisi tanah yang biasanya bermacam-macam, ada yang asam, ada yang basa. Tanah yang netral ataupun mendekati netral sangat baik untuk tanaman, karena tanah ini mudah menyerap pupuk dan zat-zat yang dibutuhkan tanaman.
Kondisi tanah ditentukan oleh derajat keasaman tanah tersebut, kalau derajat keasamanya rendah berarti tanah itu Asam, kalau derajat keasamanya sedang berarti Netral, dan bila derajat keasamanya tinggi berarti tanah tersebut Basa.
Derajar keasaman tanah dapat diukur dengan alat pengukur pH. Jika pH tanah 7= Netral, jika pH tanah dibawah 7= Asam, jika pH tanah diatas 7= Basa.  Untuk mengukur pH kita bisa menggunakan kertas lakmus yang dapat diperoleh di took pertanian dan took kimia.
Cara mengukur pH tanah, ambilah tanah bagian dalam dari lapisan tanah atas, Tanah yang kita ukur tidak boleh tercampur apapun, Larutkan tanah dengan air jernih secukupnya, biarkan sejenak hingga tanah mengendap dan air jernih kembali. Lalu masukan kertas lakmus kedalam air yang sudah dicampur tanah tadi. Kertas lakmus akan berubah warna, cocokan warna kertas lakmus tersebut dengan warna yang terdapat pada kotak bungkus kertas lakmus, biasanya disertai warna dan angka angka. Warna apa yang cocok? Berapa angkanya? Inilah yang menunjukan ph tanah yang sudah kita ukur.
Mengubah Kondisi Tanah

UNTUK JENIS TANAH ASAM

Caranya pada awal musim kemarau kita gemburkan tanah menggunakan cangkul, taburkan kapur giling atau kapur pertanian yang memiliki kadar CaCO3 sampai 90%. Campur kapur tersebut dengan tanah yang akan kita netralkan dengan dosis ½ kg tiap m2, biarkan selama kurang lebih 1 bulan(pengapuran diusahakan agar tidak terkena hujan). Setelah 1 bulan atau lebih, kita ukur kembali pH tanah tersebut hingga mendapat pH 7. Setelah kita dapatkan pH 7 biarkan 2 minggu , kalau akan di Tanami kita harus menyiramnya paling tidak 5 kali apabila akan kita lakukan pemupukan untuk dilakukan penanaman(sebaiknya menggunakan pupuk kandang).

UNTUK JENIS TANAH BASA
Caranya sama dengan jenis tahah yang Asam, tetapi tidak menggunakan kapur, melainkan menggunakan belerang dan lalukan cara yang sama apa bila akan dilakukan pemupukan.

Cara Budidaya Tanaman Cengkeh

PERSIAPAN LAHAN
Pertama kali, tanah di lokasi tanam harus dicangkul/digemburkan dan dibersihkan dari rumput ataupun gulma penganggu tanaman.  Kemudian buat lubang tanam dengan ukuran 70 x 70 x 70 cm, apabila ingin menggunakan peneduh alami sebaiknya di taham 1 tahun sebelum penanaman cengkeh.
Pembuatan lubang tanam sebaiknya dilakukan sejak bulan Juli-September, dan penutupan dilakukan pada bulan Oktober. Hal ini dilakukan agar tanah galian dan lubang tanam mendapat panas dalam waktu yang cukup lama, sehingga bebas jamurakar dan penyakit lain. Penutupan lubang dilakukan dengan mencampur pupuk kandang yang telah jadi kompos kira kira setengah karung serta TSP dengan tanah galian pada tiap lubang tanam. Penutupan sebaiknya agak meninggi dari permukaan lahan, dan biarkan selama 1 bulan. Buat lubang kecil sebesar polibag bibit cengkeh.Sebelum penanaman sebaiknya lubang tanam sebaiknya di semprot dengan insektisida ataupun obat obatan anti rayap lainya.

Cara penanaman:
-Penanaman dilakukan dengan membuka polibag bibit cengkeh,
-Masukan bibit cenngkeh kedalam lubang penanaman,tanam dengan tegak,
-Padatkan secara perlahan dekat pangkal bibit cengkeh.
-Siram tanah disekeliling tanaman hingga lembab
-Tancapkan 2 ajir di kanan dan kiri tanaman, pasang lintangan pendek dari bambu untuk menjepit tanaman, ikat pada kedua ajit disampingnya, ini dilakukan agar tanaman tegak dan tidak roboh.
-Buat peneduh dari anyaman dari anyaman bambu di atasnya setinggi 1 m atau lebih sesuai bibit tanaman
Setelah ditanam cengkeh harus dipupuk secara teratur, baik menggunakan pupuk kandang ataupun pupuk buatan. Sehingga cengkeh dapat tumbuh dengan subur.pemupukan sebaiknya dilakukan 2x setahun,

PEMELIHARAAN CENGKEH
Pemeliharaan cengkeh pada 4 tahun pertama atau pada masa kritis pertama harus benar benar intensif. Setelah 3 bulan tanah berjarak 20 cm dari tanaman harus digemburkan dan dibersihkan rumput dan gulma penganggu. Kemudian diikuti dengan pemberian pupuk sekitar 30 gram tiap pohon dan siram secukupnya. Penggemburan berikutnya dilakukan pada awal musim hujan berikutnya dan dilakukan pemupukan ke2 dengan 3o gram npk. Apabila tanaman sudah menyentuh peneduh sebaiknya dilakukan pininggian dan perbaikan peneduh. Ketika musim kemarau tiba persiapkan mulch dari batang pisang yang dibelah jadi 2 dan taruh di sekeliling tanaman dengan rapat. Hal ini dimaksudkan agar tanah tetap dingin dan mengurangi penguapan. Bila kelembaban tanah mulai berkurang tanaman harus disiram menggunakan pompa air, siram benar benar basah supaya awet . setelah musim hujan tiba buka mulch dan jadikan kompos. Buka peneduh agar mendapat sinar matahari yang cukup,  lakukan penggemburan tanah dan pemupukan tanaman kembali, perlakukan yang sama hingga cengkeh berumur 4 tahun.

PERAWATAN CENGKEH DEWASA
Perawatan pada cengkeh yang sudah dewasa diutamakan pada penggemburan tanah, penyiangan gulma penganggu tanaman dan pemupukan. Penggemburan tanah dilakukan supaya peresapan zat zat hara yang dibutuhkan tanaman menjadi lancer, sirkulasi udara tanah dan peresapan air menjadi baik. Dengan pencangkulan akah sebagian ada yang terputus , tetapi akan cepat tumbuh kembali dan bertambah , sehingga makin cepat menyerap makanan yang akan mempercepat pertumbuhan daun dan cabang.
Penggemburan tanah dilakukan 30 cm diluar tanaman agar tidak melukai akar yang besar, tetapi pencangkulan tidak boleh terlalu sering dilakukan. Pencangkulan sebaiknya dilakukan pada awal musim penghujan sebelum dilakukan pemupukan dan sebelum musim kemarau.

PERBAIKAN TANAMAN SETELAH PANEN
Setelah panen biasanya tanaman cengkeh kelihatan lesu dan merana, maka perlu dilakukan perbaikan tanaman. Perbaikan tanaman yang kurang sehat dapat dilakukan dengan penggemburan tanah, pengaturan drainase,  ataupun pembuangan cabang air serta pemupukan. 
Apabila tanaman cengkeh kelihatan merana, daunya jarang dan cabangnya mulai kering, dan apabila tanaman yang seperti itu digali ternyata akar bagian bawah membusuk ,berarti tanaman tersebut telah menembus tanah lempung atau lapisan tanah yang berair.
Untuk menolong cengkeh yang merana perlu dilakukan pengaturan drainase yaitu dengan membuat parit memanjang pada tiap sela baris tanaman. Lebar parit kurang lebih 60 cm dengan dam 1,2 m sampai bagian bawah. Dengan demikian air akan lancer dan tidak tertampung di dekat tanaman cengkeh.
Pembuangan  cabang air, cabang air biasanya tumbuh pada batang utama atau pada cabangnya dan sifatnya menjulang ke atas dengan cepatdan mengalahkan cabang tanaman. Cabang ini biasanya kalau sudah tinggi melentur kebawah, dan apabila terkena angin akan mudah patah. Tunas air dapat berbunga, tetapi sedikit dan mengurangi bunga pada cabang yang lain. Sehingga cabang ini sebaikna dipotong. Pemotongan juga dilakukan pada cabang yang kering. Cara pemotonganya harus merapat pada batang atau cabang utama dan jangan sampai melukai cabang utama

PEMBERANTASAN HAMA DAN PENYAKIT


PUCUK BUSUK
Pucuk biasanya terjadi pada tanaman masih muda yang dikarenakan luka pada tanaman. Pucuk busuk harus segera dipotong dan semprotkan fungisida

PENGGEREK BARANG
Hama ini biasanya menyerang cengkeh yang sudah berumur sekitar 7 tahun keatas, biasanya setelah pohon mulai berbunga. Cirinya cengkeh mengeluarkan cairan kotor . pohon cengkeh bisa mati karena serangan ini, Karena penyaluran zat hara dan air dapat terganggu. Pemberantasanya degan memasukan insektisida kedalam lubang dan menutup rapat dengan pasak bambu untuk mematikan hama penggerek didalam lubang.

RAYAP
Rayap biasanya menyerang pada tanaman cengkeh muda baru ditanam dan tanaman cengkeh yang kurang sehat..cara mengatasinya sebelum menanam diberi insektisida ataupun obat rayap lainya. Rayap biasanya menyerang kulit akar sampai leher akar apabila menyerang tanaman yang kurang sehat, taburkan furaden dibawahnya sampai tanaman pulih kembali…


Selamat mencoba, terimakasih

Cara Budidaya Buah Rambutan



Beberapa aktivitas yang perlu di lakukan untuk membudidayakan rambutan, antara lain :
Pengolahan tanah, penyiapan benih, pananaman, penyiraman, penyulaman, pembersihan gulma, pemupukan, dan pemangkasan. Pengolahan tanah
Pengolahan tanah yang paling cocok adalah pada saat musim hujan, yaitu tanah di bajak atau di cangkul hingga gembur, kemudian diratakan. Setelah itu, dibuat lubang tanam dengan ukuran kira-kira 1m×1m×0,7m-0,8m. Jarak antara lubang tanam adalah kira-kira 12m×12m atau 14m×14m, tergantung tingkat kesuburan tanah. Pada tanah yang tingkat kesuburanya tinggi, jarak tanam bisa dibuat lebih rapat, yaitu antara 8m×8m,9m×9m, atau 10m×10m.

Langkah-langkah untuk membuat lubang tanam:
*)Tancapkan ajir setinggi 1 meter sebagai tanda untuk membuat lubang tanam yang pertama pada jarak 6-7 meter atau setengah jarak tanam dari batas kebun. Tempatkan ajir di tengah-tengah bidang lubang tanam.
*) Pasang ajir-ajir berikutnya sesuai dengan jarak tanam yang diinginkan hingga seluruh areal siap dibuat lubang tanam.
*) Buat bidang lubang tanam berbentuk segi empat berukuran 1m × 1m, lalu gali tanah lapisan atas sedalam 35-40 cm. letakan tanah galian di tempat yang terkena sinar matahari pagi.
*) Perdalam lubang tanam dengan cara menggali tanah hingga kedalaman 70cm atau 80 cm. Letakan tanah galian ditempat yang tertimpa sinar matahari sore.
*) Biarkan dan angin-anginkan tanah galian selama kurang lebih 15 hari agar gas-gas beracun dalam tanah bisa menguap.
*) Kembalikan tanah galian bagian bawah ke lubang bagian bawah.
*) Campur tanah galian bagian atas dengan pupuk kandang masak sebanyak kira-kira 40-60 kg per lubang, lalu kembalikan ke lubang tanam dan rapikan.

Penyiapan benih
Benih tanaman yang baik biasanya yang berasal dari pengembangbiakan secara vegetative, baik melalui pencangkokan, okulasi, maupun penyusuan. Jika jarak tanam rambutan berkisar 12m × 12m atau 14m × 14m, maka perhektar lahan membutuhkan bibit tanaman rambutan sebanyak 65-100 batang. Namun, jika jarak tanam rambutan lebih rapat , misalnya 8m × 8m atau 9m × 9m, atau 10m × 10m, maka perhektar lahan membutuhkan bibit tanaman rambutan sebanyak 100-156 batang.
Pilihlah bibit tanaman rambutan yang memiliki ukuran seragam, tumbuh normal, tidak terserang hama dan penyakit, dan tentu saja dari kualitas unggul. Sebulan sebelum ditanam, sebaiknya bibit rambutan diadaptasikan terlebih dahulu di dekat lahan tanam. Jika bibit terdiri atas beberapa varietas, maka tiap varietas sebaiknya di tandai.

Penanaman
Waktu tanam yang paling baik adalah pada awal musim hujan. Penanaman bisa dilakukan di luar musim lain atau setiap waktu jika tersedia cukup air.
Langkah-langkah menanam rambutan :
*) Buat lubang tanam berukuran 30cm × 30cm × 30 cm.
*) Taburi dasar lubang tanam dengan insektisida Furagen 3 G sebanyak 100 gram per lubang.
*) Siram medium tanaman dalam lubang polybag, Kemudian keluarkan bibit tanaman rambutan hingga agak basah atau lembab.
*) Gunting salah satu sisi polybag, kemidian keluarkan bibit tanaman rambutan secara hati-hati agar akarnya terbawa secara sempurna sekaligus bersama medium tanamnya.
*) Tanam bibit rambutan secara tegak tepat di tengah-tengah lubang tanam. Tanami tiap lubang tanam hanya dengan satu bibit tanaman rambutan.
*) Padatkan secara pelan-pelan tanah dekat pangkal batang bibit tanam.
*) Siram tanah di sekeliling perakaran hingga cukup lembab.
*) Tancapkan dua buah ajir setinggi kira-kira 1 meter disebelah kiri dan kanan bibit tanaman rambutan, lalu pasang gelagar pendek dari bambu atau kayu secara melintang menjepit bibit tanaman rambutan. Kemudian ikat gelagar erat-erat pada kedua ajir agar bibit tanaman rambutan tidak mudah roboh.

Penyiraman
Pada fase awal pertumbuhan, terutama pada umur 1-3 tahun, tanaman rambutan membutuhkan cukup banyak air. Penyiraman sebaiknya dilakukan secara rutin 1-2 kali sehari, khususnya pada musim kemarau.
Waktu penyiraman yang cocok adalah pagi hari atau sore hari, saat suhu udara tidak terlalau panas dan sinar matahari tidak terlalu terik. Penyiraman bisa dilakukan dengan cara mengalirkan air melalui selang plastic. Siramlah air pada bidang tanah di sekeliling tajuk tanaman rambutan hingga tanah cukup basah.
Tanaman rambutan yang sudah dewasa tidak mutlah membutuhkan pengairan secara rutin, karena akar-akar tanaman telah menembus cukup dalam ke tanah sehingga mampu mencari air sendiri dalam tanah.
Penyiraman dilakukan dengan tujuan agar tanaman rambutan tidak mengalami kekeringan dan layu permanen. Tetapi, penyiraman yang menyebabkan tanah menjadi becek (tergenang) lebih dari 12 jam juga harus di hindari.
Penyulaman
Penyulaman biasanyadilakukan jika terdapat tanaman rambutan yang mati atau tumbuh tidak normal. Penyulaman tanaman rambutan sebaiknya dilakukan seawal mungkin, yaitu pada umur 1-3 bulan setelah penanaman. Kegiatan menyulam adalah mengambil tanaman yang mati atau tumbuh tidak normal kemudian menggantinya dengan bibit tanaman yang baru.
Setelah penyulaman, seyogyanya dilakukan penyiraman tanah, disekeliling pangkal batang bibit tanaman, hingga tanah cukup basah.

Pembersihan gulma
Kira-kira dalam waktu sebulan setelah proses penanaman rambutan, biasanya akan muncul rumput liar dan tanaman pengganggu (gulma). Rumput liar bisa menggganggu pertumbuhan tanaman rambutan, karena bisa merebut zat-zat makanan dan air yang seharusnya diperlukan tanaman rambutan, khususnya pada awal-awal pertumbuhannya. Selain itu, gulma acap kali menjadi sarang hama dan penyakit tanaman.
Gulma sebaiknya dihilangkan dengan cara di cabut hingga akar-akarnya, lalu timbun dalam lubang tanam sehingga membusuk menjadi kompos. Untuk menghilangkan gulma secara efektif bisa memakai peralatan cangkul atau kored. Pembersihan gulma di lakukan kira-kira setiap bulan atau secara kondisional, tergantung pada pertumbuhan gulma.
Untuk menekan, menghambat, dan mengurangi pertumbuhan gulma sekaligus untuk mencegah penguapan air yang berlebihan, tanam dibawah kanopi rambutan sebaiknya ditutup dengan mulsa jerami. Kelak, jerami yang telah membusuk juga mampu menyuburkan tanah.
Pemasangan mulsa jerami sebainya dilakukan sedini mungkin, misalnya setelah proses penanaman atau bersamaan dengan aktivitas pencabutan gulma yang pertama. Jerami dihamparkan secara meratapada permukaan tanah di sekeliling tajuk (kanopi) tanaman rambutan, dengan ketebalan 3-5 cm.

Pemupukan   
Pemberian pupuk kandang sebaiknya dilakukan satu kali dalam setahun. Pemberian pupuk buatan untuk tanaman yang belum berbuah dilakukan dua kalisetahun, sedangkan untuk tanaman yang telah berbuh dilakukan 3-4 kali setahun.
Pada setia pemupukan, dosis pupuk yang diberikan relative sama. Misalnya 1000 gram pupuk NPK per tahun, jika di berikan 4 kali, maka setiap pemupukan memerlukan 250 gram per pohon. Pupuk NPK juga bisa diganti dengan pupuk campuran Urea atau ZA, TSP atau SP-36 dan ZK atau KCI.
Proporsi masing-masing jenis pupuk dibuat dengan memperhatikan presentase kandungan unsure haranya. Misalnya, campuran pupuk ZA yang mengandung 21% N atau urea yang mengandung 45-46% N, TSP yang mengandung 46% P₂O₅, Dan KCl yang mengandung 25% K₂O.
Pemupukan dilakukan menyebarkan pupuk secara merata dalam larikan di sekeliling tajuk (kanopi) tanaman rambutan.

Langkah-langkah dalam pemupukan tanaman rambutan :
*) Buatlah parit (larikan) dangkal sedalam 15-25 cm dengan lebar 20-30 cm, melingkar mengikuti bidang tajuk (kanopi) tanaman rambutan.
*) Tentukan takaran pupuk untuk tiap pohon, lalu sebar secara merata pada larikan atau parit.
*) Timbunlah pupuk dengan tanah setebal 15-25 cm agar tidak terjadi penguapan unsur hara.
*) Siram tanah hingga agak basah dan lembab, Terutama jika tidak ada hujan.

Pemangkasan
Pemangkasan dilakukan untuk membentuk tanamn menjadi pendek dan menghasilkan cabang, ranting, dan tunas yangproduktif berbunga dan berbuah. Pemangkasan sebaikanya dilakukan sedini mingkin pada saat tanaman masih kecil atau muda.
Sistem pemangkasan tanaman rambutan biasanya menggunakan pola 139, artinya 1 batang utama, 3 cabang primer, dan 9 cabang sekunder, untuk membentuk 27 cabang tersier. Pemangkasan pertama dilakukan denagn memotong ujung tanaman pada ketinggian 0,7-1 meter dari permukan tanah. Bekas luka pangkasan sebaiknya langsung disemprot dengan larutan pestisida. Dari bekas pangkasan ini diharapkan tumbuh tubas-tunas baru sebagai bakal cabang primer.
Dari seluruh cabang primer yang tubuh, dipilih 3 cabang primer yang terbaik dan memiliki posisi seimbang, sedangkan cabang-cabang lain dipangkas. Jika telah mencapai panjang 50 cm, cabang primer sebaiknya dipangkas lagi dan di sisakan 30 cm agar tumbuh cabang-cabang sekunder. Pada setiap cabang sekunder dipelihara tiga cabang tersier sebagai cabang tempat keluarnya tangkai bunga atau buah.
Pada tanaman rambutan yang sudah dewasa dan sudah produktif berbuah, pemangkasan hanya dilakukan pada cabang dan ranting yang mati tau terserag hama dan penyakit.  Pemangkasan ringan biasanya dilakukan setelah panen. Sebelum dilakukan pemangkasan harus dipastikanbahwa tanaman dalam kondisi prima serta cukup air dan unsure hara.

Cara Budidaya Tanaman Buah Pisang



Iklim
a. Iklim tropis basah, lembab dan panas mendukung pertumbuhan pisang. Namun demikian pisang masih dapat tumbuh di daerah subtropis.
b. Kecepatan angin tidak terlalu tinggi.
c. Curah hujan optimal adalah 1.520 - 3.800 mm/tahun dengan 2 bulan kering.

Media Tanam
a. Sebaiknya pisang ditanam di tanah berhumus dengan pemupukan.
b. Air harus selalu tersedia tetapi tidak menggenang.
c. Pisang tidak hidup pada tanah yang mengandung garam 0,07%.

Ketinggian Tempat
Dataran rendah sampai pegunungan setinggi 2.000 m dpl. Pisang ambon, nangka dan tanduk tumbuh baik sampai ketinggian 1.000 m dpl

PEDOMAN TEKNIS BUDIDAYA

Pembibitan
- Perbanyakan dengan cara vegetatif berupa tunas (anakan).
- Tinggi anakan untuk bibit 1 - 1,5 m, lebar potongan umbi 15 - 20 cm.
- Anakan diambil dari pohon yang berbuah baik dan sehat.
- Bibit yang baik daun masih berbentuk seperti pedang, helai daun sempit.


Sanitasi Bibit Sebelum Ditanam
- Setelah dipotong, bersihkan tanah yang menempel di akar.
- Simpan bibit di tempat teduh 1 - 2 hari sebelum tanam.
- Buang daun yang lebar.
- Jika di areal tanam sudah ada hama nematoda, rendam umbi bibit di dalam air panas beberapa menit.

Pengolahan Media Tanam
- Lakukan pembasmian gulma, rumput atau semak-semak.
- Gemburkan tanah yang masih padat
- Buat sengkedan terutama pada tanah miring dan buat juga saluran pengeluaran air.
- Dianjurkan menanam tanaman legum seperti lamtoro di batas sengkedan.

Teknik Penanaman
- Ukuran lubang adalah 50 x 50 x 50 cm pada tanah berat dan 30 x 30 x 30 cm pada tanah gembur.
- Jarak tanam 3 x 3 m untuk tanah sedang dan 3,3 x 3,3 m untuk tanah berat.
- Penanaman dilakukan menjelang musim hujan (September - Oktober).
- Siapkan campuran TSP dan pupuk kandang, caranya: Campur 400 gram TSP dengan 25 - 50 kg pupuk kandang, jaga kelembaban dengan memercikan air secukupnya, masukkan ke dalam karung, biarkan 1 - 2 minggu.
- Pisahkan tanah galian bagian atas dan bagian bawah.
- Tanah galian bagian atas dicampur TSP yang sudah dicampur pupuk kandang
- Masukkan bibit dengan posisi tegak, tutup terlebih dulu dengan tanah bagian atas yang sudah dicampur TSP dan pupuk kandang, diikuti tanah galian bagian bawah.
- Siram dengan air secukupnya.
-Penyiraman dilakukan 2 - 3 bulan sekali.

Pemeliharaan Tanaman
- Satu rumpun hanya 3 - 4 batang.
- Pemotongan anak dilakukan sedemikian rupa sehingga dalam satu rumpun terdapat anakan yang masing-masing berbeda umur (fase pertumbuhan).
- Setelah 5 tahun rumpun dibongkar diganti tanaman baru.
- Penyiangan dilakukan bersamaan dengan penggemburan dan penimbunan dapuran dengan tanah.
- Penyiangan dan penggemburan jangan terlalu dalam.
- Pangkas daun kering.
- Pengairan harus terjaga. Dengan disiram atau mengisi parit saluran air.
- Pasang mulsa berupa daun kering ataupun basah. Tetapi mulsa tidak boleh dipasang terus menerus.

Pemeliharaan Buah
- Potong jantung pisang yang telah berjarak 25 cm dari sisir buah terakhir.
- Setelah sisir pisang mengembang sempurna, tandan pisang dibungkus kantung plastik bening polietilen tebal 0,5 mm, diberi lubang diameter 1,25 cm. Jarak tiap lubang 7,5 cm. Usahakan kantung menutupi 15 -45 cm di atas pangkal sisir teratas dan 25 cm di bawah ujung buah dari sisir terbawah.
- Batang tanaman disangga dengan bambu yang dibenamkan sedalam 30 cm ke dalam tanah.

Hama dan Penyakit
Hama
a. Ulat daun (Erienota thrax.)
Menyerang daun. Gejala: daun menggulung seperti selubung dan sobek hingga tulang daun.
b. Uret kumbang (Cosmopolites sordidus)
Menyerang kelopak daun, batang. Gejala: lorong-lorong ke atas/bawah dalam kelopak daun, batang pisang penuh lorong. Pengendalian: sanitasi rumpun pisang, bersihkan rumpun dari sisa batang pisang, gunakan PESTONA.
c. Nematoda (Rotulenchus similis, Radopholus similis)
Menyerang akar. Gejala : tanaman kelihatan merana, terbentuk rongga atau bintik kecil di dalam akar, akar bengkak. Pengendalian: gunakan bibit yang tahan, tingkatkan humus tanah dan gunakan lahan dengan kadar lempung kecil.
d. Ulat bunga dan buah (Nacoleila octasema.)
Menyerang bunga dan buah. Gejala: pertumbuhan buah abnormal, kulit buah berkudis. Adanya ulat sedikitnya 70 ekor di tandan pisang.

Penyakit
a. Penyakit darah
Penyebab : Xanthomonas celebensis (bakteri). Menyerang jaringan tanaman bagian dalam. Gejala: jaringan menjadi kemerah-merahan seperti berdarah. Pengendalian: Pemberiaan insektisida sebelum tanam
Penyebab: jamur Fusarium oxysporum. Menyerang daun. Gejala : daun layu dan putus, mula-mula daun luar lalu bagian dalam, pelepah daun membelah membujur, keluarnya pembuluh getah berwarna hitam. Pengendalian :
c. Bintik daun
Penyebab: jamur Cercospora musae. Menyerang daun dengan gejala bintik sawo matang yang makin meluas. Pengendalian: :
d. Layu
Penyebab : bakteri Bacillus sp. menyerang akar. Gejala: tanaman layu dan mati. Pengendalian : membongkar dan membakar tanaman yang sakit
e. Daun pucuk
Penyebab : virus dengan perantara kutu daun Pentalonia nigronervosa. Menyerang daun pucuk. Gejala: daun pucuk tumbuh tegak lurus secara berkelompok. Pengendalian: Mengendalikan kutu duan dengan Natural BVR, membongkar dan membakar tanaman yang sakit.

Panen
- Ciri khas panen adalah mengeringnya daun bendera. Buah 80 - 100 hari dengan siku-siku buah yang masih jelas sampai hampir bulat.
- Buah pisang dipanen bersama-sama dengan tandannya. Panjang tandan yang diambil adalah 30 cm dari pangkal sisir paling atas. Gunakan pisau yang tajam dan bersih waktu memotong tandan.
- Tandan pisang disimpan dalam posisi terbalik supaya getah dari bekas potongan menetes ke bawah tanpa mengotori buah.
- Setelah itu batang pisang dipotong hingga umbi batangnya dihilangkan sama sekali.
- Pada perkebunan pisang yang cukup luas, panen dapat dilakukan 3 - 10 hari sekali tergantung pengaturan jumlah tanaman produktif.

Cara Budidaya Buah Durian



SYARAT PERTUMBUHAN

Durian tumbuh optimal pada ketinggian 50-600 m dpl, dengan suhu 21-29 0C, intensitas cahaya 40-50 %, curah hujan ideal 1.500 - 2.300 mm per-tahun. Tanah yang cocok, lempung berpasir subur dan banyak kandungan bahan organik, dan pH 6 - 7.

PEMBIBITAN

Pilih bibit tanaman yang subur, segar, sehat, daun banyak, batang kokoh, bebas hama & penyakit, percabangan 2-4 arah dan ada tunas baru. Usahakan bibit durian okulasi, buahnya lebih cepat dan rasanya sesuai induknya

PERSIAPAN LAHAN

Pembukaan lahan sebaiknya pada musim kemarau. Bersihkan alang-alang dan gulma lain serta tanaman keras yang mengganggu masuknya sinar matahari. Lahan miring sebaiknya dibuat terasering. Buat saluran-saluran pembuangan air.

Jarak tanam yang umum `12  x 12 m atau 10 x 10 m

Skala luas di tempat terbuka mutlak diperlukan tanaman pelindung,misal lamtoro,turi,gamal,sengon atau pepaya. Tanaman pelindung ditanam setelah penyiapan lahan.

Buat lubang tanam ukuran 60 x 60 x 60 cm. Pisahkan tanah bagian atas dengan bagian bawah dan biarkan selama sekitar 3  minggu, agar tanah galian terkena panas cukup lama. Tanah bagian atas dicampur dengan pupuk kandang matang 30 kg + 400 gram TSP  dan 2 sendok FURADEN sebagai media tanam, kemudian masukkan campuran tersebut ke dalam lubang tanam.

PENANAMAN

Buatlah  lubang tanam yang berisi campuran media tanam sesuai ukuran  keranjang bibit. Ambil bibit dan buka plastik pembungkus tanah secara hati-hati. Tanam bibit sebatas leher akar tanpa mengikutkan batangnya. Siram air secukupnya setelah selesai tanam. Tancapkan dua ajir disamping kiri dan kanan tanaman, lintangkan 2 bambu pendek melintang ikatkan dengan kedua ajir dikanan dan kiri tanaman. Hal ini dilakukan agar tanaman durian terjepit sehingga kokoh dan tegak.

PENGAIRAN

Penyiraman dilakukan mulai  awal pertumbuhan sampai tanaman berproduksi. Pada waktu berbunga, penyiraman dikurangi. Penyiraman sebaiknya dilakukan pada pagi hari.
PEMANGKASAN ATAU WIWILAN
Pangkas tunas-tunas air yang bisa menganggu pertumbuhan cabang pokok, dan pangkas pula cabang atau ranting yang sudah mati dan terserang hama penyakit, serta ranting-ranting yang kurang mendapat sinar matahari. Ketika tanaman mencapai ketinggian tertentu 5 m, pucuk tanaman dipangkas.

PEMUPUKAN

Dosis dan jenis pupuk tergantung pada jenis dan kesuburan tanah atau sesuai rekomendasi setempat, misal sebagai berikut :
Umur (tahun)    NPK (kg/ph)    Pupuk kandang(kg/ph)    Frekwensi per-tahun
  1 - 3               0,6 - 1,0           40 - 50                          3 - 4
  4 - 6               1,5 - 2,5           80 - 150                        2 - 3
 15 - 10            3,0 - 5,0           200 - 300                      1 - 2


Pemupukan sejak awal pertumbuhan sampai tahun ke-3 dengan pupuk NPK yang kadar N tinggi.
Waktu pemupukan pupuk kandang sekali setahun pada akhir musim hujan atau awal musim kemarau. Sedangkan pupuk Makro sesuai dengan umur tanaman. Caranya denganmembual galuran kecil melingkari tanaman sesuai dengan lebar tajuk ,kemudian taburkan memutar sesuai galuran, tutup kembali galuran pupuk dengan tanah.
untuk.

PENYERBUKAN


Tidak semua bunga bisa menjadi buah karena bunga durian mekar pada sore sampai malam hari sehingga tidak banyak serangga penyerbuk. Selain itu juga tidak semua bunga durian muncul secara bersamaan, padahal penyerbukan berhasil jika serbuk sari dan kepala putik harus matang secara bersamaan. Oleh karena itu perlu dilakukan penyerbukan buatan, caranya sapukan kuas halus pada bunga mekar pada malam hari. Untuk memaksimalkan kualitas dan kuantitas,  sebaiknya dalam satu areal penanaman tidak hanya satu jenis varietas tertentu, tetapi dicampur dengan varietas yang lain.

PERAWATAN BUAH

Penyeleksian buah setelah berdiameter 5 cm. Sisakan dua buah terbaik, jarak ideal buah satu dengan yang lain sekitar 30 cm. Tanaman durian yang baru pertama kali berbuah sebaiknya dipelihara satu atau dua butir buah. Untuk mencegah kerontokan buah setelah buah berumur 10 hari sejak terbentuk, lebih bagus jika diberikan pupuk makro NPK (0,5-1 kg/pohon)

PENGENDALIAN HAMA PENYAKIT

1. Penggerek Batang (Batocera sp. , Xyleutes sp.)
Menyerang dengan cara membuat lubang pada batang, dahan, atau ranting. Gejala serangan tanaman layu, daun kering dan rontok akhirnya mati. Pengendalian; sanitas kebun, potong dan musnahkan batang, dahan, atau ranting yang parah terserang, tutup bekas lubang gerekan dengan kapas yang sudah diberi insektisida

2. Penggerek Buah (Tirathaha sp., Dacus dorsalis )
Gejala buah menjadi busuk berulat dan akhirnya rontok. Semprotkan sejak awal dengan pestisida dan insektisida untuk membasmi hama tersebut
3. Kutu Putih ( Pseudococus sp.)
Hama ini menyerang dengan mengisap cairan dan bisa sebagai pembawa penyakit embun jelaga dan penyebaran dibantu semut. Gejala serangan daun keriting dan merana, sehingga bunga dan buah bisa rontok. Semprotkan pestisida 500 ec
4. Ulat Daun (Papilia sp., Setora sp., Lymatria sp.)
Ketiga ulat menyerang dengan cara memakan daun sehingga berlubang dan rusak. Semprotkan pestisida/dan insektisida
5. Penyakit Kanker Batang (Phytophthora palmivora)
Gejala serangan adanya luka yang mengeluarkan lendir warna merah pada kulit batang bagian bawah dekat tanah. Setelah batang busuk, pucuk-pucuk tanaman akan mengering, daun layu dan rontok, dan akhirnya mati. Pengendalian dengan sanitasi kebun, memperlebar jarak tanam, menekan gulma, pemangkasan, sejak awal sebelum tanam sebarkan taburkan Furaden.
6. Penyakit Busuk Akar (Jamur Fusarium sp.)
Jika dibelah, pada bagian korteks akan tampak warna coklat dan pada bagian yang berkayu akan tampak warna merah muda dengan bercak coklat. Tanaman yang terserang dimusnahkan dan dibakar serta bekas lubang tanam ditaburi kapur.  perbaiki sistem drainase
7. Penyakit Bercak Daun (Jamur Colletotrichum sp.)
Gejala adanya bercak-bercak besar kering pada daun tanaman yang akhirnya berlubang. Potong daun terserang,  Pencegahan gunakan fungisida berbahan aktif tembaga.
8. Penyakit Jamur Upas (pink disease)
Gejala munculnya cairan kuning pada bagian batang terserang dan diselimuti dengan benang-benang jamur berwarna mengkilat berbentuk seperti laba-laba sehingga menyebabkan kematian pada batang. Potong bagian terserang, kurangi kelembaban, Oleskan  fungisida berbahan aktif tembaga pada bagian terserang

Catatan : Jika pengendalian hama dan penyakit dengan pestisida alami belum mengatasi, sebagai alternative terakhir bisa digunakan pestisida kimia yang dianjurkan. Agar penyemprotan lebih merata dan tidak mudah hilang oleh air hujan tambahkan Perekat Perata  0,5 tutup botol per tangki

PEMANENAN


Waktu panen berbeda tergantung jenis varietas. Jenis monthong sekitar 125 - 135 hari setelah bunga mekar, jenis chanee sekitar 110 - 116 hari setelah bunga mekar. Buah durian mengalami tingkat kematangan sempurna 4 bulan setelah bunga mekar. Waktu petik berdasar tanda-tanda fisik, misal ujung duri coklat tua, garis-garis di antara duri lebih jelas, tangkai buah lunak dan mudah dibengkokkan, ruas-ruas tangkai buah membesar, baunya harum, terdengar bunyi kasar dan bergema jika buah dipukul. Cara penen dengan memetik atau memotong buah di pohon dengan pisau atau galah berpisau. Bagian yang dipotong adalah tangkai buah dekat pangkal batang dan usahakan buah durian tidak sampai terjatuh karena mengurangi kualitas buah.

Bibit Sukun

Sukun merupakan tanaman yang berbuah tanpa kenal musim,  dan buah sukun akan semakin bertambah saat musim kemarau panjang. Selain itu sukun juga sangat cocok sebagai tanaman penghijauan, karena sukun memiliki perakaran yang kuat dan dapat mengurangi erosi tanah terutama di daerah lereng pegunungan. Tanaman sukun tumbuh optimal didaerah dengan ketinggian sampai dengan 700 diatas permukaan laut. Sukun adalah tanaman yang tidak memiliki biji sehingga pengembanganya harus dilakukan dengan cara vegetative yaitu dengan stek akar, okulasi dan cangkok. Akan tetapi apabila anda berminat untuk menanam sukun anda tidak usah repot repot memikirkan masalah pembibitan. Kami cv. Mitra Bibit menyediakan bibit sukun steak akar, cangkok maupun okulasi. Untuk sukun okulasi kami menggunakan biji kluwih sebagai batang bawah okulasi. Segera hubungai Kami jika Anda ingin maelakukan pemesanan Bibit ini.

Cara penanaman
•Bersihkan lahan dari rumput dan gulma-gulma lainya.
•Buat lubang berukuran 60x60x60 cm dengan jarak tanam 15 x 15 meter.
•Campur tanah bagian bawah dengan pupuk kandang dan tsp
•Masukan bibit sukun yang tersedia kedalam lubang tanam.
•Timbun dengan tanah campuran lalu tabutkan 100 gram npk.
•Siram dengan air secukupnya.

Pemeliharaan
Pemeliharaan sukun tidak terlalu rumit, hanya dengan membersihkan gulma yang mengganggu tanaman dan memberinya pupuk yang cukup sesuai dengan ukuran tanaman. Sedangkan untuk pengendalian hama, semprotkan pestisida setiap 4 bulan sekali.
Buah sukun yang sudah tua berwarna hijau kekuningan dan cenderung datar tidak terlalu nampak tonjolanya, serta agak lunak bila ditekan.

Selamat mencoba...



Jual Bibit Sukun | Sukun Jawa Tengah | Bibit Sukun super | Budidaya Sukun | Sertifikasi Tanaman Sukun | Induk Tanaman Sukun | Langkah-Langkah Menanam Sukun | Proses Menanam Sukun | Manfaat Kayu Sukun | Ciri-ciri Sukun | Cara Menanam Sukun | Jenis-Jenis Sukun | Sukun Berkualitas | Bibit Sukun Unggulan | Bibit Sukun Murah | Perawatan Sukun | Konsultasi Sukun | Pemupukan Sukun | Penyemaian Sukun | Lahan Sukun | Keuntungan Menanam Sukun | Investasi Sukun | Bisnis Sukun | Harga Bibit Sukun | Tips Menanam Sukun | Kerjasama Sukun | Lokasi Pembibitan Sukun

Bibit Alpukat

Alpukat ”Lezat dan kaya manfaat”. Bagaimana tidak, buah ini memiliki rasa yang sangat lezat dan hampir setiap dari pohon alpukat memiliki manfaat. Kulit pohon alpukat bisa dijadikan sebagai pewarna coklat pada produk yang terbuat dari kulit. Biji dan daun bisa dijadikan sebagai industri pakaian, nah untuk daunya sendiri bisa sebagai obat tradisional (batu ginjal dan rematik). Kayunya bisa digunaka sebagai bahan bakar. Bagian dari pohon alpukat yang paling banyak manfaatnya adalah buahnya, contohnya sebagai makanan buah segar, sebagai bahan dasar kosmetik, menghaluskan kulit, zat yang terkandung dalam buah alpukat (seperti vit. E, Vit.A, Vit.B6, potasium dan kalium, zat besi dan tembaga) memiliki banyak sekali manfaat untuk tubuh manusia.

Setelah mengetahui manfaatnya, sekarang kita beralih ke cara budidaya tanaman buah alpukat.

Sebelum menanam kita harus memperhatikan hal-hal sebagai berikut:

1) Tanah yang baik adalah di tanah jenis tanah lempung berpasir (sandy loam), lempung liat (clay loam) dan lempung endapan (aluvial loam).
2) Curah hujan minimum adalah 750-1000mm/th.
3) Suhu optimal untuk pertumbuhan alpukat berkisar antara 12,8-28,3 derajat C.
4) Angin juga diperlukan untuk kebutuhan tanaman alpukat.
5) Waktu penanaman yang tepat adalah awal musim penghujan.


Penanaman

· Pola penanaman alpukat dilakukan secara kombinasi antar varietas-varietas yang memiliki tipe bunga A dan tipe bunga B agar bunga-bunganya saling menyerbuki satu sama lain.

· Buatlah lubang tanam yang berukuran sekitar 75 cm untuk masing-masing panjang,lebar dan tinggi. Biarkan terbuka selama 2 minggu, Lubang tanam ditutup kembali dengan posisi seperti semula. Tanah bagian atas dicampur dulu dengan 20 kg pupuk kandang sebelum dimasukkan ke dalam lubang.
· Gali lubang tanam sesuai dengan ukuran keranjang/polybag, lalu masukan bibit alpukat kedalam lubang tanam Pemeliharaan
· Penyiangan gulma yang mengganggu tanaman alpukat
· Lakukan penggemburan tanah.
· Penyiraman setiap hari.
· Pemupukan dilakukan dengan baik dan teratur, sebaiknya pemupukan agak sering dengan dosis kecil.

Untuk penyediaan bibitnya kami (CV.MITRA BIBIT) menyediakan bibit tanaman alpukat dengan kualitas unggul, Jika Anda berminat silakan hubungi kami melalui kontak yang tersedia, atau Anda juga bisa datang langsung ke alamat kami.

Jual Bibit Alpukat | Alpukat Jawa Tengah | Bibit Alpukat super | Budidaya Alpukat | Sertifikasi Tanaman Alpukat | Induk Tanaman Alpukat | Langkah-Langkah Menanam Alpukat | Proses Menanam Alpukat | Manfaat Kayu Alpukat | Ciri-ciri Alpukat | Cara Menanam Alpukat | Jenis-Jenis Alpukat | Alpukat Berkualitas | Bibit Alpukat Unggulan | Bibit Alpukat Murah | Perawatan Alpukat | Konsultasi Alpukat | Pemupukan Alpukat | Penyemaian Alpukat | Lahan Alpukat | Keuntungan Menanam Alpukat | Investasi Alpukat | Bisnis Alpukat | Harga Bibit Alpukat | Tips Menanam Alpukat | Kerjasama Alpukat | Lokasi Pembibitan Alpukat

Bibit Coklat atau Kakao

Kakao merupakan tanaman yang memiliki biji dengan aroma dan rasa yang enak bila sudah di olah. Biji kakau harganya sangat menjanjikan sehingga bubidaya kakau sangat menggiurkan. Budi daya kakao atau budi daya coklat tidaklah sulit tetapi ada beberapa hal yang harus dipersiapkan diantaranya.

1.Persiapan lahan
•Lahan dibersihkan dari rumput, alang alang dan gulma gulma lain
•Setahun sebelum penanaman kakau/coklat perlu di Tanami tanaman pelindung seperti albasia kelapa dan lain lain seperti albasia atau jenis jenis tanaman peneduh lain. Tanaman peneduh ini harus di kurangi hingga tanaman kakau mendapat sinar yang cukup
•Buat lubang tanam ukuran 50 X 50 X 50 cm
•Campur tanah galian bagian atas dengan pupuk kandang dan tsp

2.Pemilihan bibit
Untuk pemilihan bibit anda bisa hubungi kami (CV. Mitra Bibit) menyediakan bibit kakao/ bibit coklat dengan berbagai macam ukuran. Kami selalu menawarkan dengan harga yang kempetitif

3.Penanaman
•Pindahkan bibit kakao ke lokasi penanaman
•Buang plastic polybag, lalu masukan kedalam lubang tanam
•Tutup lubang tanam dengan tanah campuran pupuk kandang dan tsp
•Siram dengan air secukupnya
•Penanaman sebaiknya di lakukan di musim hujan

4.Pemeliharaan
•Tanaman yang baru di tanam sebaiknya di siram 2 kali sehari, setelah benar benar hidup bisa menyesuaikan dengan keadaan tanah.
•Kakau yang tumbuh perlu di beri sedikit pupuk urea (50 gram) tiap tanaman, lalu siram . pemupukan sebaiknya di lakukan 4 bulan sekali dan porsinya sesuai dengan ukuran tanaman.
•Penyemprotan harus teratur saat tanaman dalam keadaan flush (tanaman membentuk daun muda)
•Pemangkasan perlu dilakukan untuk menyeimbangkan cabang. Selain itu tanaman pelindung harus dilakukan pemangkasan sampai kakau mendapat sinar yang cukup

5.Pemanenan dan Pengolahan
•Pemetikan dilakukan dengan cara memotong tangkai buah 2/3 bagian, ini untuk menjaga agar bunga tidak rusak dan mengakibarkan penurunan buan
•Buah yang sudah matang di petik dibawa dengan rak rak pemetikan. Buah kakau yang matang berwarna kuning/merah
•Setelah buah di petik pada siang hari , sorenya buah di pecah diambil bijinya.

Untuk penyediaan bibitnya kami (CV.MITRA BIBIT) menyediakan bibit tanaman Coklat/Kakao dengan kualitas unggul, Jika Anda berminat silakan hubungi kami melalui kontak yang tersedia, atau Anda juga bisa datang langsung ke alamat kami.

Jual Bibit Coklat/Kakao | Coklat/Kakao Jawa Tengah | Bibit Coklat/Kakao super | Budidaya Coklat/Kakao | Sertifikasi Tanaman Coklat/Kakao | Induk Tanaman Coklat/Kakao | Langkah-Langkah Menanam Coklat/Kakao | Proses Menanam Coklat/Kakao | Manfaat Kayu Coklat/Kakao | Ciri-ciri Coklat/Kakao | Cara Menanam Coklat/Kakao | Jenis-Jenis Coklat/Kakao | Coklat/Kakao Berkualitas | Bibit Coklat/Kakao Unggulan | Bibit Coklat/Kakao Murah | Perawatan Coklat/Kakao | Konsultasi Coklat/Kakao | Pemupukan Coklat/Kakao | Penyemaian Coklat/Kakao | Lahan Coklat/Kakao | Keuntungan Menanam Coklat/Kakao | Investasi Coklat/Kakao | Bisnis Coklat/Kakao | Harga Bibit Coklat/Kakao | Tips Menanam Coklat/Kakao | Kerjasama Coklat/Kakao | Lokasi Pembibitan Coklat/Kakao

Bibit Durian Bawor

DURIAN BAWOR atau DURIAN BHINNEKA BAWOR tanaman ini menjadi unggulan dari bibit tanaman durian. Untuk saat ini mungkin masih jarang yang tau dengan bibit tanaman durian bawor karena jenis tanaman ini masih tergolong baru. Harga bibit tanaman ini juga lebih mahal dari bibit tanaman durian lainnya. Tentunya diimbangi dengan kualitas dari bibit itu sendiri yang memiliku mutu juga lebih baik.
Bibit durian ini adalah hasil dari berbagai macam jenis sepesies durian di jadikan menjadi 1 batang dengan batang pokoknya bibit durian montong, dari sepesies-sepesies yang lain di carikan bibit durian lokal yang mutu nya bagus sehingga menghasilkan mutu buah yang lebih bagus.

CV. Mitra Bibit menyediakan bibit Durian Montong dalam berbagai ukuran dan Kami melayani penjualan bibit baik dalam partai besar ataupun kecil, untuk lebih jelasnya dapat Anda lihat pada cara pemesanan.

 
 
 
 
 
Jual Bibit Durian Bawor | Durian Bawor Jawa Tengah | Bibit Durian Bawor super | Budidaya Durian Bawor | Sertifikasi Tanaman Durian Bawor | Induk Tanaman Durian Bawor | Langkah-Langkah Menanam Durian Bawor | Proses Menanam Durian Bawor | Manfaat Kayu Durian Bawor | Ciri-ciri Durian Bawor | Cara Menanam Durian Bawor | Jenis-Jenis Durian Bawor | Durian Bawor Berkualitas | Bibit Durian Bawor Unggulan | Bibit Durian Bawor Murah | Perawatan Durian Bawor | Konsultasi Durian Bawor | Pemupukan Durian Bawor | Penyemaian Durian Bawor | Lahan Durian Bawor | Keuntungan Menanam Durian Bawor | Investasi Durian Bawor | Bisnis Durian Bawor | Harga Bibit Durian Bawor | Tips Menanam Durian Bawor | Kerjasama Durian Bawor | Lokasi Pembibitan Durian Bawor